Papua No. 1 News Portal I Jubi
Jayapura, Jubi – Anggota Komisi Pendidikan Dewan Pers dari unsur wartawan, Hendry Chaeruddin Bangun meminta media-media massa agar menciptakan pilkada (pemilihan kepala daerah) serentak yang aman dan damai melalui pemberitaannya.
Hal ini dikatakan Hendry saat ditemui wartawan di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (28/7/2017).
“Peranan media sangat penting. Jadi, media adalah salah satu pilar demokrasi, berkepentingan untuk menciptakan pilkada yang aman dan damai, tapi juga menghasilkan pemimpin-pemimpin terbaik. Oleh karena itu, media harus mendorong pilkada berlangsung dengan lancar,” katanya.
Menurut dia media memainkan perannya untuk mengedukasi masyarakat terkait pilkada tahun depan.
“Saya sangat berharap supaya media juga mendorong untuk pemilih berparsipasi semaksimal mungkin. Kita mengedukasi bahwa pemilu adalah satu-satunya cara untuk mengganti pemimpin,” katanya.
“Kalau kita anggap belum berhasil atau melanjutkan kepemimpinan, kalau kita anggap berhasil cara yang terbaik itu ya pemilu, memilih. Gunakanlah hak memilih sebaik mungkin,” lanjutnya.
Menurut dia, media juga berperan penting untuk memberitakan rekam jejak calon pemimpin (bupati, gubernur dan presiden) dan anggota legislatif.
“Biarkan rakyat yang menilai. Dengan demikian, fungsi media itu akan maksimal,” katanya.
Ia mengatakan, media juga harus mematuhi kode etik, tidak menjelek-jelekkan calon lain lantaran dibayar calon lainnya.
“Media harus transparan, mengutamakan kepentingan rakyat,” katanya.
Sementara itu anggota PWI Papua, Taufan Pamungkas tahun depan dilangsungkan pilkada serentak. Masyarakat dan pers juga harus turut menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini.
“Apa tugas kewartawanan kalau menghadapi pilkada, tidak cukup dengan netral saja. Edukasi kepada masyarakat itu yang penting,” katanya.
Soal tahapan pilkada ditentukan KPU yang harus diketahui masyarakat, menurutnya, wartawan seharusnya lebih sering mengedukasi daripada memberitakan kasus-kasusnya. (*)