Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura berencana menggelar sosialisasi dan simulasi bencana sebagai langkah antisipasi dini jika bencana terjadi. Kepala Kota BPBD Jayapura, Bernard J. Lamia mengatakan sosialisasi dan simulasi akan difokuskan pada bencana, banjir longsor dan gempa. Harapannya, masyarakat bisa lebih waspada dan siap manakala bencana terjadi
“Rencananya akan kami gelar di Kantor Wali Kota Jayapura, pesisir pantai dan bekerja sama dengan perhotelan dan sekolah sehingga saat terjadi bencana seperti sudah tau apa yang harus dilakukan,” kata Kepala BPBD Kota Jayapura, Bernard J. Lamia di Kantor BPBD Kota Jayapura, Rabu (6/2/19).
Diakui Bernard, selama ini sosialisasi dan simulasi bencana kurang optimal karena minimnnya anggaran yang dimiliki BPBD. Sementara anggaran bantuan dari BNPB hanya bisa digunakan untuk hal yang sifatnya mendesak.
“Tahun ini kami mendapatkan dana Rp8 miliar dari dana APBD. Padahal butuh dana besar untuk penanganan bencana. Diharapkan juga bahwa daerah berpartisipasi karena keterbatasan dana kami lakukan apa yang harus kami lakukan demi pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Menurutnya, pelaksanaan simulasi dan sosialisasi ini sangat penting dilakukan untuk memberi pemahaman kepada warga tentang apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi. Diharapkan kegiatan ini juga bisa meminimalisir adanya korban jiwa saat bencana.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jayapura yang membidangi Infrastruktur dan lingkungan, Otniel Deda menyebut, pihaknya selalu mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan upaya antispasi bencana sejak dini.
“Hal ini diharapkan agar dapat menanggulangi jatuhnya korban yang meninggal dengan adanya sosialisasi tanggal bencana karena masyarakat mendapatkan informasi yang jelas,” tuturnya.
Menurutnya, sosialisasi dan simulasi bencana juga diharapkan mampu membuat masyarakat lebih paham menerima informasi yang jelas di tengah bencana. Karena terkadang saat bencana banyak informasi salah yang beredar. (*)
Editor : Edho Sinaga