Kebersihan Pasar Pharaa masih seperti yang dulu

Sampah meluber hingga ke jalan di Pasar Pharaa, Sentani, Kabupaten Jayapura - Jubi/Yance Wenda.
Sampah meluber hingga ke jalan di Pasar Pharaa, Sentani, Kabupaten Jayapura – Jubi/Yance Wenda.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Kondisi lingkungan bersih dari sampah hanya mampu bertahan sekitar dua bulan di Pasar Pharaa Sentani, Sentani. Sampah, saat ini kembali menumpuk di sejumlah lokasi di lingkungan pasar.

Read More

Fasilitas pengangkutan sampah dan tenaga kebersihan yang tersedia ternyata tidak cukup mampu mengatasi persampahan di Pasar Pharaa. Keberadaan bak penampung dan sebuah truk pengangkut sampah beserta delapan petugas kebersihan tidak sebanding dengan produksi sampah di lokasi pasar seluas 500 hektare tersebut.

“Masyarakat (masih) belum sadar dalam membuang (mengelola) sampah. Sampah yang bisa didaur ulang dicampur dengan yang tidak bisa didaur ulang jadi susah memilahnya,” kata pegiat lingkungan dari Lembaga Alam Lestari Kabupaten Jayapura Marlin kepada Jubi, di Pasar Pharaa, Senin (13/1/2020).

Menurutnya, sampah basah atau yang tidak bisa didaur ulang cepat membusuk dan berbau jika tidak segera diangkut petugas kebersihan. Adapun jenis sampah kering masih berpotensi didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat kembali.

“Tempat mendaur ulang plastik sudah ada di Jayapura, yang belum itu daur ulang kaca. Aduh, ini (sampah kaca) sangat berbahaya jika bercampur dengan sampah biasa,” ujar Marlin.

Dia berharap pemerintah menyiapkan alat pendaur ulang sampah kaca, karton, dan kertas. Petugas kebersihan juga perlu diperbanyak di Pasar Pharaa. “Untuk armada itu (pengangkut sampah), bisa pakai (Dinas) Lingkungan Hidup punya dulu.”

Erna Peday, pengunjung Pasar Pharaa menganggap tidak ada perkembangan berarti dalam pengelolaan sampah di pasar sentral tersebut. Lingkungan di dalam hingga luar pasar belum pernah benar-benar bersih seluruhnya dari sampah.

“Kalau bak (penampung sampah) ada di setiap lokasi pembuangan dan petugas kebersihan mengontrolnya, itu akan sangat baik. (Budaya) menjaga kebersihan juga harus terus disosialisasikan,” kata Peday. (*)

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply