Keberadaan helikopter MI-17 milik TNI AD belum ditemukan 

Salah satu helikopter jenis Bell 412 milik TNI AD yang dikerahkan mencari helikopter MI-17 yang hilang kontak sejak 28 Juni 2019. – Dok. Pendam XVII Cenderawasih
Salah satu helikopter jenis Bell 412 milik TNI AD yang dikerahkan mencari helikopter MI-17 yang hilang kontak sejak 28 Juni 2019. – Dok. Pendam XVII Cenderawasih

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyatakan hingga Senin sore (1/7/2019) tim gabungan yang melakukan pencarian helikopter MI-17 belum menemukan keberadaan helikopter TNI Angkatan Darat yang hilang kontak di Papua sejak Jumat (28/6/2019) itu. Pencarian pada Senin diakhiri pukul 15.00 WP karena kondisi cuaca, dan akan dilanjutkan pada Selasa (2/7/2019).

Read More

Helikopter MI-17milik TNI Angkatan Darat yang membawa tujuh kru dan lima anggota Satuan Tugas Batalion Infantri 725/WRG hilang kontak pasca-lepas landas dari Bandar Udara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Jumat (28/6/2019) siang. Tim gabungan telah melakukan pencarian sejak Sabtu, dengan mengerahkan tiga helikopter, satu unit pesawat CN 235, dan sejumlah tim yang menyisir tiga wilayah pencarian.

Kolonel Inf Muhammad Aidi menyatakan pencarian pada Senin dimulai pada pukul 07.00 -15.00 WP. “Pencarian dari udara maupun darat belum menemukan tanda-tanda keberadaan Helikopter Penerbad MI-17 Noreg HA 5138,” kata Kolonel Inf M. Aidi dalam siaran pers yang diterima Jubi, Senin petang (1/7/2019).

Pencarian pada Senin itu melibatkan dua unit helikopter jenis Bell 412 milik TNI AD, dibantu satu unit helikopter jenis Bell 206 dari maskapai penerbangan sipil. Helikopter jenis Bell 412 Noreg 5177 melakukan dua penerbangan pencarian pada radius 5-20 mile dari titik lost contact. Helikopter jenis Bell 412 Noreg 5185 melakukan satu penerbangan pencarian pada radius 5-20 mile dari titik lost contact.

Helikopter jenis Bell 206 yang melakuan tiga penerbangan pencarian pada radius 5-20 mile dari titik lost contact juga belum menemukan tanda-tanda keberadaan helikopter MI-17 yang hilang kontak itu. “Pada Senin, satu unit pesawat jenis CN 235 milik TNI AU juga melakukan supporting flight dari Sentani menuju Oksibil dengan membawa persedian avtur dan rensum untuk kepentingan kegiatan SAR,” ujarnya.

Sejak Senin pagi hingga sore, tim pencarian darat yang terdiri dari 100 orang melakukan pencarian di sejumlah wilayah di Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Jayapura. Di Kabupaten Pegunungan Bintang, tim yang terdiri dari 50 orang prajurit TNI, polisi, anggota Basarnas dan warga melakukan pencarian di Distrik Oskob, sekitar ketinggian Gunung Mol dan Apurob.

Di Kabupaten Jayapura, tim pencari yang terdiri dari 20 orang prajurit TNI dan warga melakuan pencarian di Distrik Kaureh, Kabupaten Jayapura.  “Tim lain yang berjumlah 30 orang gabungan TNI dan masyarakat melakukan penyisiran di daerah Distrik Airu, Kabupaten Jayapura,” ucapnya.

Komandan Lanud Silas Papare, Marsma TNI Tri Bowo mengatakan Citra Satelit mendeteksi ada lima titik panas di sekitar rute penerbangan helikopter MI-17 yang hilang kontak itu. “Ada laporan terdeteksinya lima titik panas di sekitar pegunungan di Oksibil, namun belum dapat dipastikan [panas] apa [yang terdeteksi citra satelit] itu. Tim SAR gabungan sudah bergerak ke sana,” kata Marsma TNI Tri Bowo.

Akan tetapi, Tri Bowo memperkirakan lokasi titik panas dalam citra satelit itu sulit dijangkau, karena berada di ketinggian yang ekstrem dan tingkat kepadatan udara yang rendah serta kurang oksigen. “Cuaca di kawasan itu sering kali berubah dengan cepat dan tidak bersahabat, sehingga menyulitkan untuk dilakukan pencaharian,” ucapnya. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply