Fransiskus Utti, imam pertama dari Auyatadi – Paniai Barat

Kelima imam dan dua diakon usai ditahbiskan di gereja Katedral Tiga Raja Timika, Jumat, (5/10/2019) – Jubi/Abeth You
Kelima imam dan dua diakon usai ditahbiskan di gereja Katedral Tiga Raja Timika, Jumat, (5/10/2019) – Jubi/Abeth You

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Paniai, Jubi – Umat Katolik Paroki St. Fransiskus Obano di Dekenat Paniai, Jemaat Kingmi Klasis Paniai Barat dan komunitas Bunaani Kabupaten Paniai, Papua merayakan pesta penahbisan pastor pertama, sejak 48 tahun Gereja Katolik hadir di daerah Auyatadi, Paniai Barat, Jumat, (18/10/2019. Dia adalah Pastor Fransiskus Utti, Pr.

Read More

Utti ditahbiskan menjadi pastor pertama dari Paniai Barat oleh Uskup Agats, Mgr. Aloysius Murwito, OFM, Jumat, (4/10/2019) bersama empat rekan lainnya di gereja Katolik Tiga Raja Timika.

Pastor Paroki Obano, Sebast Maipaiwiyai mengatakan, mengatakan Fransiskus adalah putra asli suku Mee kedua puluh yang ditahbiskan menjadi pastor selama hampir 100 tahun Gereja Katolik hadir di Papua.

“Saya datang ke Obano sebagai Pastor Paroki tahun 2007. Saya pakai jubah putih kumis hitam waktu itu ketemu Frans Uti, tapi sekarang Frans Utii temui saya di Obano jubah hitam dan kumis sudah putih. Dia adalah pastor pertama dari Paroki Obano ini,” ujar Sebast Maipaiwiyai dalam sambutannya.

Ketua panitia misa syukur, Tiborius Adii mengatakan, 48 tahun lamanya menanti Imam Katolik asli Paniai Barat, sehingga melalui tangan emas Uskup Timika, mendiang Mgr. John Philip Saklil, Pr menghasilkan Pastor Fransiskus Utii, Pr.

“Pastor Frans Utii adalah imam bungsunya mendiang Uskup John Saklil. Uskup meninggal dunia, Frans Utii ditahbiskan jadi imam oleh Uskup Agats,” kata Adii.

Menurut Adii, dengan adanya tahbisan imam baru asal Paroki Obano bagi umat Katolik di Paroki ini merupakan sebuah tonggak sejarah baru yang terjadi di daerah ini.

“Terutama dengan kehadiran imam baru, maka terbukalah tabir kegelapan untuk semua peradaban baru. Maka di kemudian hari akan muncul imam-imam baru dari paroki ini bagaikan jamur di musim hujan, diakon-diakon baru dan suster biara baru,” ujarnya.

Pastor Fransiskus Utti, Pr mengatakan sebelum menjalani pentahbisan dia telah melalui berbagai macam tantangan, salah satunya adalah gangguan kesehatan. “Saya alami sakit yang cukup berat,” katanya.

“Bapa Uskup bilang Frans, saya tahu engkau sakit. Kalau engkau di Keuskupan lain pasti dikeluarkan, saya akan tahbiskan engkau jadi imam dan engkau meninggal dunia setelah jadi imam itu saya puas. Itu perkataan almarhum Uskup,” kata Utii menirukan ungkapan Alm. John Saklil.

Ketika dirinya sakit, Uskup membawanya untuk berobat di Timika. Bahkan Uskup berjanji apabila dirinya tidak sembuh akan berangkatkan ke Jakarta. “Tapi puji Tuhan, saya sembuh dari Timika,” ucapnya.

“Bapa Uskup juga pernah bilang saya tahu Paroki Obano itu tidak ada Pastor asal di sana. Saya harapkan harus ada satu imam dan telah jadi nyata tanggal 4 Oktober 2019,” pungkasnya. (*)

Editor: Syam Terrajana

Related posts

Leave a Reply