Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jayapura, Jubi – Anggota Komisi II DPR Papua yang membidangi ekonomi dan perkebunan, Mustakim mengatakan, rencana festival kopi yang akan digelar Bank Indonesia wilayah Papua, 3-4 Agustus 2018, kesempatan memperkenalkan berbagai jenis kopi Papua kepada masyarakat luas.
Ia mengatakan, pihaknya mendukung agenda tersebut, karena selama ini kualitas kopi Papua tak kalah dengan kopi daerah lain, hanya saja belum banyak diketahui publik, terutama orang di luar Papua.
"Misalnya kopi jenis arabica dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Itu salah satu kopi terbaik Papua. Hanya saja selama ini mungkin promosinya kurang sehingga belum banyak yang mengenal kopi Papua," kata Mustakim, Kamis (26/7/2018).
Selain kurangnya promosi, masalah lain yang menjadi kendala petani kopi di Papua adalah pemasaran. Katanya, hasil diskusi pihaknya dengan dinas terkait, salah satu kendala adalah pemasaran dan pengembangan tanaman kopi.
"Di Papua ini, kalau tidak ada rangsangan pemerintah, petani kadang malas mengembangkannya. Apalagi ketika mereka tanam dan pesarannya susah. Akhirnya semangat petani kendor lagi," ucapnya.
Komisi II DPR Papua berharap, dinas terkait tak bosan membina petani kopi agar produk kopi Papua dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat dan pendapatan asli daerah, dengan harapan ke depan kopi Papua akan lebih dikenal publik di luar Papua.
Hal yang sama dikatakan rekan Mustakim di Komisi II DPR Papua, Madai Gombo. Menurutnya, selama ini pemerintah gencar mensosialisasikan pengembangan kopi di terutama di wilayah pegunungan. Namun meski masyarakat berkeinginan, berbagai ada berbagai kendala yang mereka alami.
"Misalnya perlunya penyuluhan. Selain itu, petani kopi dapat membuka lahan seluas-luasnya, tapi kendalanya mulai dari pembukaan lahan, penanaman, hingga panen butuh tenaga kerja dan biaya," kata Madai Gombo.
Katanya, ke depan pemerintah perlu serius mengembangkan tanaman kopi dan pemasarannya, karena selama ini petani kopi punya niat mengembangkan potensi itu, namun sulit untuk memasarkannya. (*)