DKP Papua tertibkan kawasan PPI Hamadi

Penertiban pedagang di PPI Hamadi, Kota Jayapura, Papua
Para pedagang di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan Hamadi memindahkan barang dagangannya. - Jubi/Alex

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Dinas Kelautan dan Perikanan atau DKP Provinsi Papua menertibkan para pedagang sayuran di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan Hamadi, Kota Jayapura, Papua, Senin (29/3/2021). Penertiban itu melibatkan personel Satuan Polisi Pamong Praja dan polisi.

DKP Provinsi Papua menertibkan para pedagang sayuran dan barang selain ikan yang berjualan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Hamadi. Penertiban berjalan lancar, karena banyak pedagang yang membongkar sendiri lapak jualan dan barang dagangan mereka.

Read More

“Kami ingin mengembalikan fungsi PPI yang sebenarnya. Sebab saat ini bukan hanya ditempati pedagang ikan, tetapi juga pedagang sayur dan lainnya,” kata Sekretaris DKP Papua, Carlos Matuan di Jayapura, Senin (29/3/2021).

Menurutnya, para pedagang yang ditertibkan sebenarnya merupakan para pedagang dari Pasar Sentral Hamadi yang berjarak sekitar 1 kilometer dari PPI Hamadi. Para pedagang dari Pasar Sentral Hamadi itu berpindah ke PPI Hamadi setelah pasar sentral itu terbakar.

Baca juga: Cuaca buruk, pendapatan nelayan di Kota Jayapura turun 50 persen

“Dulunya pedagang sayur disini hanya sedikit. Akan tetapi, lama-lama semakin banyak, hingga mereka membangun lapak. Makanya, sesuai arahan Gubernur dan Sekda Papua, kami lakukan penertiban, sebab [PPI Hamadi] itu merupakan aset Pemerintah Provinsi Papua,” ujarnya.

Menurut Matuan, sebelum melakukan penertiban itu pihaknya telah memberikan sosialisasi kepada para pedagang sejak tiga bulan lalu. “Jadi apa yang kami lakukan tidak ada unsur paksaan. Mereka [para pedagang] sendiri yang bongkar, dan kami hanya datang menyaksikan proses penertiban,” tambahnya.

Salah satu pedagang di PP Hamadi, Amir mengaku pasrah dipindahkan. Namun ia berharap Pemerintah Kota Jayapura tak lepas tangan dan menyiapkan tempat pengganti.

“Sejauh ini belum ada petunjuk dari pemerintah, di mana lokasi baru untuk kami. Jadi barang-barang semua dibawa ke rumah. Tidak masalah jika kami diberi tempat jualan di Pasar Sentral Hamadi. Yang penting kami bisa berjualan kembali untuk menghidupi keluarga,” harapnya. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply