Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Kepala Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Pasar Pharaa Sentani Kabupaten Jayapura, Daniel Sokoy, mengatakan persoalan kebersihan di Pasar Pharaa tidak bisa diselesaikan hanya dengan delapan orang tenaga kebersihan dan satu armada truk pengangkut sampah.
“Pasar seluas 5 hektar ini tidak bisa dibersihkan dengan hanya delapan orang dan satu armada truk yang sudah tua,” ungkapnya kepada Jubi, Selasa (23/7/2019).
Sokoy mengatakan untuk mengelola sampah dan memelihara kebersihan Pasar Pharaa, dibutuhkan tambahan tenaga kebersihan dan juga armada pengangkut sampah.
“Harus ada penambahan tenaga kebersihan dan armada untuk angkut sampah. Tidak bisa hanya pakai satu armada saja seperti yang selama ini jalan. Truk yang ada saat ini sudah tidak kuat, sudah terlalu sering keluar masuk bengkel,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah sampah yang menumpuk di Pasar Pharaa, pihaknya telah meminta bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup.
“Kami ada minta Dinas Lingkungan Hidup untuk bantu angkut sampah di pasar ini. Siang mereka angkut di luar sepanjang jalan dan sore hari mereka masuk angkut yang pasar punya,” kata Sokoy.
Seorang pengunjung Pasar Pharaa Sentani, Melvin Cenawatma, mengatakan Pasar Pharaa merupakan pasar sentral, jadi seharusnya bersih dan rapi.
“Ini kan pasar yang terbesar di Kabupaten Jayapura, tapi kotor dan pedagang tidak diatur rapi. Pasar itu harus bersih, baik dalam maupun luar,” katanya.
Cenawatma mengatakan soal kebersihan di pasar memang tidak hanya menjadi tanggung jawab petugas kebersihan.
“Semua harus kerja sama, jangan hanya petugas, petugas itu manusia bukan robot, dari membersihkan sampah berapa yang mereka dapat? Tidak besar, jadi yang menggunakan pasar ini semua harus mengerti aturan yang mereka buat,” kata Cenawatma. (*)
Editor: Dewi Wulandari
