BNPB kembangkan aplikasi cek posisi bahaya hadapi gunung Ili Lewotolok kembali meletus

Ilustrasi aplikasi smartphone, pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Kupang, Jubi – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan telah mengembangkan aplikasi cek posisi untuk Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Read More

Aplikasi yang sudah berbasis Android maupun iOS itu akan menampilkan informasi real-time Kawasan Rawan Bencana (KRB), pos pengungsian, fasilitas kesehatan dan sekolah yang berada dalam zona bahaya.

“Masyarakat nanti dapat mengakses informasi tersebut melalui tautan https://s.id/cekposisiLewitolo,” kata Raditya Jati, Selasa, (1/12/2020).

Baca juga : Rumah sakit ini gunakan layanan aplikasi android

Papua Barat luncurkan tiga aplikasi kesamsatan pertama di Indonesia

Aplikasi Noken Panic Button sudah digunakan 15.345 member

Ia menjelaskan melalui cek posisi itu masyarakat dapat melihat wilayah-wilayah pada KRB I, II dan III yang ditampilkan dalam peta dari cek posisi.

“Wilayah itu ditunjukkan dengan lingkaran warna yang berbeda, seperti merah dan kuning. Sedangkan informasi lain, pos pengungsian ditunjukkan dengan simbol rumah dengan lingkaran biru,” kata Raditya menambahkan.

Menurut dia, aplikasi itu dapat diakses masyarakat di Lembata, setelah terhubung melalui Google Maps dengan smartphone atau komputer. “Kami harap akan membantu masyarakat yang berada di KRB Gunungapi Ili Lewotolok untuk dapat mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan gunung yang bisa terjadi setiap saat,” kata Raditya menjelaskan.

Tercatat letusan gunung setinggi 2.123 meter di atas permukaan laut itu yang kembali terjadi pada Senin malam pukul 23.20 waktu setempat (22.20 WIB). Kolom abu membubung setinggi kurang lebih 700 meter dari atas puncak. Erupsi tersebut terekam oleh seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dengan durasi kurang lebih 2 menit 25 detik. Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok juga melaporkan adanya suara gemuruh saat terjadi erupsi.

Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan kenaikan status Gunung Ili Lewotolok menjadi Level III atau ‘Siaga’ setelah terjadi erupsi dan adanya peningkatan aktivitas gunung api per Minggu 29 November 2020.

Dengan penetapan status gunung tersebut, maka PVMBG merekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak. Sedang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata mengevakuasi para warga yang tinggal dalam Kawasan KRB Gunung Ili Lewotolok.

Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur dihubungi dari Kupang mengatakan aplikasi itu sangat membantu masyarakat di Lembata, khususnya warga di daerah yang telah ditetapkan statusnya sebagai darurat bencana dampak letusan gunung itu. Dia berjanji akan sosialisasi penggunaannya. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply