Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Bencana banjir di Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat menyebabkan 2.541 rumah terendam, selain itu satu orang juga dikabarkan meninggal dunia. Banjir akibat intensitas hujan yang tinggi menyebabkan meluapnya Sungai Kapuas, pada Rabu (27/10/2021) kemarin.
“Banjir yang terjadi di Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat mengakibatkan satu warga meninggal dunia,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (28/10/2021).
Menurut Abdul, banjir juga berdampak pada sedikitnya 2.541 keluarga atau 8.430 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 571 keluarga atau 1.879 jiwa harus mengungsi.
Baca juga : Pemda diminta segera mengambil langkah atasi banjir Musiman di Nabire
Banjir dan longsor menimpa puluhan desa di daerah ini
Warga bogor ini ditangkap karena jual barang bekas terendam banjir
Kepala BPBD Sekadau, Matius Jon menjelaskan debit air mengalami kenaikan signifikan sejak Sabtu (23/10/2021) lalu.
Beberapa desa yang tergenang di Kabupaten Sekadau yakni Desa Mungguk, Desa Sungai Ringin, Desa Tanjung, Desa Merapi, Desa Seberang Kapuas dan Desa Penit yang berada di Kecamatan Sekadau Hilir. Kemudian Desa Belintang I dan Desa Belintang II di Kecamatan Belitang.
“Debit air mulai naik secara signifikan sejak tanggal 23 Oktober 2021,” ujar Matius
Tim BPBD Kabupaten Sekadau sedang berkoordinasi dengan unit terkait untuk segera terjun ke lapangan. Langkah itu diambil untuk mendata dan melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak.
“Melakukan evakuasi menggunakan perahu terhadap warga terdampak. Untuk hasil kaji cepat di lapangan akan terus dilaporkan guna mendapatkan informasi terkini,” kata Matius menjelaskan.
Selain itu, penanganan darurat juga segera dilakukan dengan mendirikan posko bencana serta memberikan bantuan logistik ke beberapa desa yang terdampak. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol