Abaikan pembatasan jam jualan, kios di Toladan buka sampai malam

Deretan kios di Kampung Toladan, Sentani, Kabupaten Jayapura, tetap buka sepanjang hari, dan melayani para pembeli hingga Sabtu (28/3/2020) malam. - Jubi/Yance Wenda
Deretan kios di Kampung Toladan, Sentani, Kabupaten Jayapura, tetap buka sepanjang hari Sabtu (28/3/2020), dan masih melayani pembeli hingga malam. – Jubi/Yance Wenda

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Kebijakan Bupati Jayapura untuk membatasi waktu berjualan seluruh pedagang di pasar, pedagang kaki lima, kios, maupun supermarket di Kabupaten Jayapura ternyata tidak diindahkan sejumlah kios di Kampung Toladan. Pada Sabtu (28/3/2020)

Read More

Melalui Surat Edaran Nomor 592.2/25/SE/SET, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw memberlakukan pembatasan jam berjualan para pedagang di wilayahnya, demi menurunkan risiko penularan virus korona. Pembatasan waktu berjualan itu diberlakukan untuk mengurangi aktivitas warga di luar rumah, sehingga imbauan pembatasan sosial efektif.

Dengan pembatasan itu, pelaku usaha, toko, kios, mall, warung, dan supermarket hanya diizinkan berjualan pada pukul 08.00 hingga pukul 14.00 WP. Sementara para pedagang di Pasar Pharaa Sentani diizinkan berjualan antara pukul 06.00 hingga 14.00 WP.

Akan tetapi, deretan kios di Kampung Toladan pada Sabtu tetap buka sepanjang hari. Pada Sabtu malam, kios itu tetap melayani para pembeli. Selain itu, para pedagang di sana melayani para pembeli tanpa menggunakan masker.

Salah satu warga Kampung Toladan, Welem Wenda, mengaku khawatir dengan aktivitas kios yang tetap bebas berjualan. “Di kompleks ini seperti tidak memahami aturan pemerintah. Mereka itu tidak takut akan wabah [korona itu] kah apa?” ujar Wenda mempertanyakan.

Wenda menyatakan seharusnya kios di Toladan mematuhi pembatasan waktu berjualan, agar imbauan pembatasan sosial efektif mencegah penularan virus korona. Apalagi di Kampung Toladan sudah ada empat Orang dalam Pemantauan Korona. “Orang-orang ini harus tenang. Bukan jalan dan buka kios lagi,” kata Wenda pada Sabtu.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Jayapura segera menertibkan kios yang melanggar aturan pembatasan jam berdagang. “Jualan sayur kah, kios [kelontong] kah, semua [tetap buka seperti] biasa saja. Mereka ini mau mati kah?” keluh Wenda.

Warga Kampung Toladan yang juga pemilik salah satu kios di sana, Umi mengaku sangat khawatir melihat para warga Kampung Toladan cenderung mengabaikan imbauan pembatasan sosial Bupati Jayapura. Ia mengaku takut tertular virus korona, namun terpaksa ikut membuka kiosnya.

“Saya buka kios juga, tapi takut sekali. Virus ini bikin takut, tapi saya lihat orang-orang ini kayak biasa saja beraktivitas,” kata Umi.

Umi berharap Pemerintah Kabupaten Jayapura segera melakukan penertiban, agar mata rantai penularan korona bisa diputus. “Datang dan sampaikan ke mereka, kalau virus [korona] ini berbahaya. Supaya mereka sadar,” harap Umi.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply