Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua dari 14 kursi pengangkatan perwakilan wilayah adat Saireri, Yonas Nusy mengingatkan para pemilih, khususnya masyarakat adat Papua, tidak salah dalam memilih calon anggota legislatif dalam pemungutan suara Pemilihan Umum 2019 pada 17 April mendatang. Nusy melakukan otokritik bahwa banyak orang asli Papua yang terpilih menjadi anggota legislatif namun tidak serius memperjuangkan hak orang asli Papua.
Nusy menyebut bahwa banyak anak-anak asli Papua yang terjun ke dunia politik dan duduk di kursi legislatif kabupaten/kota, provinsi hingga pusat. “Hanya sebagian kecil yang selalu berani bersuara. Yang lain, hanya ambil suara masyarakat untuk duduk di lembaga legislatif,” kata Nusy, Selasa (9/4/2019).
Masyarakat adat Papua diingatkan tidak tertipu dengan janji kampanye para calon legislatif, karena yang dibutuhkan orang asli Papua adalah wakil rakyat yang berani menyuarakan hak orang asli Papua tanpa takut diintervensi siapa pun. “Masyarakat adat jangan tertipu, pilihlah calon yang memang sudah diketahui persis latar belakang dan tindakannya,” ujar Nusy.
Secara terpisah Kepala Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perwakilan Papua, Frits Ramandey mengumumkan pihaknya membentuk tim pemantau Pemilihan Umum (pemilu) 2019, dan pos pengaduan Pemilu 2019. Langkah tersebut diambil untuk memastikan setiap warga yang berhak memilih dapat menyalurkan hak suaranya dalam pemungutan suara 17 April mendatang.
“Kami melaksanakan mandat pasal 43 Undang-Undang 39 tahun 1999 tentang HAM. Kami ingin memastikan ikut serta warga negara dalam politik, karena itu merupakan bagian dari HAM,” kata Ramandey. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G