Papua No.1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Warga kembali mengeluhkan persoalan kebersihan kota di Nabire. Sampah meluber dan berserakan di pingiran jalan sehingga menimbulkan bau menyengat yang mengganggu pengguna lalu lintas.
“Sampah makin menumpuk. Baunya sangat mengganggu setiap kali melintasi tempat-tempat itu (lokasi penumpukan sampah),” kata Lestari, warga Jalan Trikora, Kelurahan Morgo, Selasa (29/12/2020).
Tumpukan dan luberan sampah terjadi pada sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) yang berlokasi di pinggiran jalan raya. Lokasi tersebut, di antaranya di kawasan ujung barat Pantai Nabire di Kelurahan Morgo, dan jalan poros Nabire-Wanggar. Selain itu, jalan di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire di Kelurahan Siriwini.
“Pemerintah seharusnya menetapkan jadwal pengangkutan sampah. Kalau bisa, (sampah) diangkut setiap hari agar tidak menumpuk dan bau,” ujar Lestari.
Harapan senada dikemukakan Steven Degei. Warga Nabire tersebut mengatakan pemerintah setempat harus memiliki konsep yang jelas mengenai pengelolaan sampah perkotaan. Mereka juga mesti mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah.
“Warga harus diedukasi sehingga memisahkan sampah organik dan nonorganik serta mengurangi penggunaan plastik (sekali pakai). Itu perlu regulasi dari pemerintah daerah,” kata Degei.
Sependapat dengan Degei, Sekretaris Suku Wate Kampung Oheye Kurios B Duwiri mengatakan persoalan sampah juga menjadi tanggung jawab bersama masyarakat. Walaupun demikian, dia tidak menampik pemerintah setempat belum serius dalam menanggulangi dan mengelola sampah perkotaan di Nabire.
“Kami masih sering melihat warga membuang sampah sembarang. Mereka yang memiliki pekarangan luas seharusnya bisa menampungnya terlebih dahulu sebelum dibuang ke TPS sehingga sampah tidak berserakan hingga ke jalan,” kata Duwiri. (*)
Editor: Aries Munandar