Wacana Pegubin bergabung dengan Papua Selatan inisiatif sepihak bupati

Foto ilustrasi, salah satu kampung di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. - Jubi/Dok
Foto ilustrasi, salah satu kampung di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. – Jubi/Dok

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Piter Kalakmabin menyatakan wacana Kabupaten Pegunungan Bintang bergabung dengan empat kabupaten akan dibentuk menjadi Provinsi Papua Selatan merupakan inisiatif pribadi Bupati Pegubin, Costan Oktemka. Hal itu dinyatakan Piter Kalakmabin melalui panggilan telepon, Rabu (27/11/2019).

Read More

Piter Kalakmabin menyatakan wacana agar Kabupaten Pegubin bergabung dengan Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat untuk membentuk Provinsi Papua Selatan itu ditolak oleh sebagian besar masyarakat Pegubin.  “Itu inisatif bupati saja itu.Hanya satu orang bupati saja yang menghendaki itu. Rakyat semua tidak mau. Mahasiswa juga sudah menyatakan menolak,” kata Kalakmabin.

Menurut Kalakmabin, salah satu faktor masyarakat menolak bergabung membentuk daerah otonom baru (DOB) di wilayah selatan Papua adalah kondisi geografis dan sebaran penduduk Pegubin. Meskipun secara jarak di kertas Pegubin dekat dengan kabupaten di bagian selatan Papua, sebaran penduduk Pegubin justru terkonsentrasi di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura yang berada di bagian utara Papua.

Dari sisi pembagian wilayah adat, Pegubin juga merupakan bagian dari Wilayah Adat Lapago, karena kemiripan kultur dan budaya sebagian besar masyarakat adat Pegubin dengan masyarakat adat di Wilayah Adat Lapago. Hanya sebagian kecil warga Pegubin yang memiliki adat istiadat dan kemiripan kultur budaya dengan masyarakat adat di Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi, atau Asmat.

Masyarakat adat di Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi, atau Asmat saling memiliki kemiripan kultur dan budaya, dan secara bersama-sama tergabung dalam Wilayah Adat Anim Ha. Kultur dan budaya masyarakat Lapago dan Anim Ha saling berbeda satu sama lain.

“Hanya sebagian kecil masyarakat di Oksibil [yang memiliki kemiripan kultur budaya dengan masyarakat adat Anim Ha]. Sebagian lagi kultur budayanya sama dengan masyarakat di wilayah Kabupaten Yahukimo [di Wilayah Adat Lapago]. Sebagian [lainnya memiliki kemiripan kultur dan budaya dengan masyarakat adat] Kabupaten Keerom [yang termasuk dalam Wilayah Adat Mamta],” ujar Kalakmabin.

Kalakmabin menyatakan menolak argumentasi Bupati Pegubin Costan Oktemka yang menyatakan bergabungnya Pegubin dengan DOB Provinsi Papua Selatan akan memacu pertumbuhan ekonomi Pegubin. Perkembangan bahwa Pegubin lebih mudah dijangkau transportasi darat dari arah selatan Papua disebut Kalakmabin tidak bisa menjadi alasan pembenar Pegubin bergabung dengan DOB Provinsi Papua Selatan. Ia menyatakan situasi itu seharusnya dijawab dengan upaya mempercepat pembangunan jalan yang menghubungkan Pegubin dengan Jayapura.

“Kalau mau berpikir hal itu, lebih baik penyelesaian akses transportasi darat dari Jayapura yang dianggarkan, agar [pembangunan jalan itu] cepat selesai. Kalau pemekaran terwujud, kami tidak menghendaki Pegubin bergabung dengan wilayah selatan,” ucapnya.

Menurut Kalakmabin, hingga kini DPRD Pegubin belum membicarakan wacana bergabungnya kabupaten itu ke wilayah Selatan Papua. Sejak dilantik, para anggota DPRD Pegubin fokus mempersiapan pembahasan tata tertib, alat-alat kelengkapan dewan dan persiapan pelantikan pimpinan definitif. “Setelah pelantikan pimpinan definitif, barulah agenda lain [bisa secara] resmi dibicarakan dewan,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Pegubin Costan Oktemka menyatakan ia ingin kabupaten yang dipimpinnya bergabung ke DOB Provinsi Selatan Papua. Ia meyakini pembentukan Provinsi Papua Selatan nantinya akan menjadi solusi percepatan pembangunan Pegubin.

Costan Oktemka menyatakan  letak Pegunungan Bintang lebih berdekatan dengan wilayah Selatan Papua, dibandingkan Papua Tengah. Selain itu, jalan darat yang menghubungkan Kabupaten Pegubin dengan kabupaten di wilayah selatan Papua telah dibangun.

“[Kalau] ke Jayapura, kami mesti melewati pegunungan tinggi dengan kondisi cuaca tak menentu. Faktor itu membuka ruang untuk kami bergabung ke wilayah selatan Papua,” kata Oktemka belum lama ini. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply