Nabire, Jubi – Badan musyawarah Adat (BMA) Suku Wate Kabupaten Nabire mengadakan pertandingan sepak bola dan lomba balap perahu motor 15 PK dalam rangka merayakan HUT ke – 1, organisasi itu yang jatuh pada 17 Maret nanti.
“Untuk sepak bola, kata Wanaha, diikuti oleh 10 klub, perwakilan masing – masing kampung dari 10 kampung yang ada di Nabire dan sudah berjalan hampir dua minggu. Sementara untuk lomba perahu, direncanakan tanggal 15 nanti,” ujar ketua panitia HUT, Yohanes Wanaha saat menyaksikan pertandingan sepak bola di Lapangan Kodim Nabire, Rabu (13/03/2019).
Selain memeriahkan HUT BMA ke – I, kegiatan itu juga coba menyalurkan minat bakat anak muda Nabire dalam dunia persepakbolaan. BMA Suku Wate mengklaim, selama ini Pemerintah tidak pernah memberikan ruang untuk generasi muda dalam olah raga satu ini, padahal minatnyasangat besar.
“Dan harapan kami, kegiatan ini depan pemerintah lebih aktif perhatikan dunia sepak bola di Nabire. BMA Suku Wate berupaya untuk membebaskan lahan guna pembuatan stadion bola, tapi hingga saat ini belum ada realisasi,” katanya.
Pria yang juga menjabat Kepala Kampung Oyehe ini bilang, anak muda Nabire dulunya hebat, bahkan sampai saat ini dalam dunia sepak bola. Hanya saja, fasilitas dan ruang bagi mereka tidak diberikan. Akhirnya banyak di antara mereka, karena tidak menyalurkan bakat yang dimiliki, akhirnya terjun ke hal – hal negatif seperti Miras dan lainnya.
“Dalam satu sisi, kita tidak boleh menyalahkan mereka sebab tidak diperhatikan. Padalah misalkan hobi bola kaki mereka tersalurkan, lalu mereka ke jenjang yang lebih tinggi, seperti masuk di klub – klub besar, maka tentu mereka berpenghasilan sehingga tentunya akan jauhi hal negatif,” tandasnya.
Kepala Suku Wate Kabupaten Nabire, Alex Raiki mengatakan pihaknya akan terus memberikan dukungan kepada anak muda Nabire dalam menyalurkan minat bakat. Bukan hanya di sepak bola, tetapi hal lain juga.
Selaku kepala suku, saya akan mendukung hal positif yang dilakukan anak muda Nabire. Bukan hanya suku saya, tetapi suku lain juga,” katanya.
Disinggung tentang apa yang sudah dilakukan selama satu tahun kepengurusannya, Alex Raiki mengatakan bahwa pembenahan internal kelembagaan, yakni kepengurusan dan sistem pengelolaan administrasi
yang baik. dalam kepengurusan hak ulayat, sedang menetralisir dan menerapkan kembali sistem pembebasan lahan masyarakat agar transparan, sehingga semua orang yang datang ke Nabire merasa nyaman dan aman.(*)
Editor: Syam Terrajana