Papua No. 1 News Portal | Jubi
Tubingen, Jubi – Perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac mengungkapkan vaksin Covid-19 buatannya hanya efektif 47 persen dalam uji coba tahap akhir, pada Rabu, (16/6/2021) kemarin. Hal itu memupuskan tujuan utama studi sekaligus meragukan rencana pengiriman ratusan juta dosis vaksin ke Uni Eropa.
Keampuhan mengecewakan dari suntikan yang dikenal CVnCoV datang dari analisis sementara yang berdasarkan pada 134 kasus Covid-19 dalam studi yang melibatkan sekitar 40 ribu partisipan di Eropa dan Amerika Latin.
Baca juga : AS hendak sumbangkan 500 juta dosis vaksin Covid-19 ke dunia
Ratusan tenaga kesehatan ini gugat rumah sakit saat diminta vaksin Covid-19
PM Vanuatu akan terima vaksin Covid-19 pertama di negaranya
Sebagai satu-satunya kontrak pemasok utama CureVac, Uni Eropa pada November mengamankan hingga 405 juta dosis vaksin tersebut, dengan opsi 180 juta dosis. Diikuti oleh nota kesepahaman dengan Jerman untuk 20 juta dosis lainnya.
Pihak perusahaan mengaku sedikitnya 13 varian virus menyumbang infeksi di antara studi populasi tersebut, menambahkan bahwa versi asli Covid-19 yang muncul di Kota Wuhan, Cina pada akhir 2019 hampir sama sekali tidak ada dalam uji coba sejauh ini.
Temuan itu menjadikan Saham CureVac yang diperdagangkan di AS terjun bebas 48 persen menjadi 49,00 dolar AS atau sekitar Rp706.000 menyusul publikasi data vaksin tersebut.(*)
Editor : Edi Faisol