Trump memveto resolusi perang Yaman

Ilustrasi Donald Trump, pixabay.com
Ilustrasi Donald Trump, pixabay.com

Ia menyebutkan perang resolusi perang di Yaman sebagai upaya yang tidak perlu dan berbahaya untuk melemahkan wewenang konstitusional dirinya.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Washington, Jubi – Presiden AS Donald Trump memveto resolusi AS agar mengakhiri dukungan perang pimpinan Arab Saudi di Yaman.  Ia menyebutkan perang resolusi perang di Yaman sebagai upaya yang tidak perlu dan berbahaya untuk melemahkan wewenang konstitusional dirinya.

“Sehingga membahayakan nyawa warga negara Amerika dan anggota dinas yang pemberani, pada hari ini dan masa depan,” kata Trump di dalam satu pernyataan.

baca juga : Trump sebut AS belum berlakukan sanksi terberat Venezuela

Senator AS bersumpah desak Trump usut kematian Khashoggi

Ini kata Trump jika Korut masih punya senjata nuklir

Tercatat sikap Trump tersebut adalah veto kedua selama ia menjadi presiden. Sebelumnya keputusan Dewan Legislatif itu mulanya diperkenalkan di Senat bersama oleh calon presiden Senator Bernie Sanders, untuk resolusi War Powers, peraturan federal yang memberi Kongres wewenang untuk memeriksa presiden ketika membuat AS berkomitmen pada konflik bersenjata.

Majelis Permusyawaratan AS mensahkan resolusi serupa mengenai Yaman pada Februari, tapi resolusi tersebut tidak bisa mencapai Senat akibat masalah prosedur.

Dalam kicauanya di Twitter, Senator Bernie Sanders mengaku, meski tak terkejut dengan veto itu.

“Rakyat Yaman sangat memerlukan bantuan kemanusiaan, bukan bom lagi. Saya kecewa, tapi tidak terkejut, bahwa Trump telah menolak resolusi dari kedua-pihak guna mengakhiri keterlibatan AS dalam perang mengerikan di Yaman,” kata Sanders.

Baca juga : Jelang pertemuan Trump-Kim, utusan AS kunjungi Vietnam

Trump gertak militer Venezuela agar dukung Guaido

Korsel turuti tuntutan Trump bayar lebih pasukan AS

Tercatat Arab Saudi telah memimpin satu koalisi untuk melawan milisi Syiah Al-Houthi sejak 2015, ketika Riyadh dan sekutu Arabnya melancarkan operasi besar udara dengan tujuan memutar-balikkan perolehan Al-Houthi, yang dimulai pada 2014.

Operasi itu telah memporak-porandakan prasarana di Yaman, termasuk sistem kebersihan dan kesehatannya, sehingga membuat PBB menggambarkannya sebagai salah satu bencana kemanusiaan paling parah pada jaman modern.

Rancangan resolusi tersebut juga berfungsi sebagai kecaman tajam buat sikap pemerintah Trump mengenai pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi, yang dibunuh tak lama setelah ia memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober tahun lalu. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply