Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat agar tanggap terhadap berbagai bencana. Selain itu, BPBD juga berupaya mengurangi resiko bencana alam dengan memperbanyak pelatihan dan pemasangan tanda evakuasi di sejumlah titik rawan bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, Bernard J. Lamia mengatakan, selain memberikan pemahaman sejak dini tentang risiko bencana alam, penting pula memperbanyak penanda atau jalur evakuasi agar masyarakat tahu lokasi yang aman untuk menyelamatkan diri.
“Misalnya dalam gedung, harus ada penanda evakuasi sehingga dengan mudah menyelamatkan diri agar tidak terjadi korban jiwa. Begitu juga bila sedang berada di luar gedung atau di alam bebas maka harus ada penanda evakuasi untuk longsor, gempa dan bencana lain,” kata Bernard J. Lamia di Kantor BPBD, Kamis (7/2/19).
Dikatakan Bernard, kurangnya pengetahuan soal bencana ditambah dengan kondisi panik masyarakat, kerap menjadi faktor yang menyebabkan banyaknya korban jiwa dalam sebuah bencana. Untuk itu BPBD juga tengah intens melakukan pendekatan untuk membuat masyarakat paham akan risiko bencana yang bisa terjadi sewaktu – waktu.
Namun Bernard mengaku, ada sejumlah kendala yang dihadapi BPBD saat ini, salah satunya minimnya anggaran untuk memperbanyak alat pendanda lokasi aman jika terjadi bencana. Padahal, kata Bernard, BPBD sudah melakukan kajian jalur evakuasi yang ada di sejumlah titik. Namun saat eksekusi dana tidak bisa dicairkan.
“Bila terjadi bencana, masyarakat harus kemana untuk menyelamatkan diri ditempat yang aman. Butuh jalur evakuasi. Kami mau bikin apa kalau dana tidak ada. Harapan kami bisa diperhatikan juga dananya. Jangan sudah terjadi baru bingung mau apa,” imbuhnya.
Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Jayapura, Purnama Sinaga, mengatakan sudah melaksanakan simulasi evakuasi mandiri dari bencana gempa.
“Simulasi kebencanaan merupakan salah satu pendidikan diluar kelas, yang merupakan edukasi agar siswa paham terhadap kesiapsiagaan. Kami ajarkan cara menyelamatkan diri, kami juga sudah siapkan penanda evakuasi agar siswa dengan mudah menyelamatkan diri,” katanya.
Dalam pelaksanaanya, kata Purnama, SMPN 6 Jayapura bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura dalam memberikan simulasi dan sosialisasi.
“Dengan begitu dapat memberikan kesadaran dan kewaspadaan terhadap bahaya bencana. Warga sekolah juga harus paham dengan kesiapsiagaan bencana,” ungkapnya. (*)
Editor : Edho Sinaga