Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Jayapura melakukan sidak terkait harga, barang kedaluwarsa, dan ketersediaan barang.
Sidak yang dipimpin langsung Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano dan Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, dilakukan di tiga titik, yaitu Mall Jayapura, Pasar Hamadi, dan Gudang Bulog Papua dan Papua Barat.
“Sebagai pemerintah, wajib menjaga ketersediaan sembilan bahan pokok, kestabilan harga, dan makanan kedaluwarsa, supaya masyarakat tidak khawatir khususnya dalam perayaan hari besar keagamaan seperti Idulfitri dan Natal,” ujar Tomi Mano usai melakukan sidak di Gudang Bulog Papua dan Papua Barat, Selasa (15/12/2020).
Menurut Tomi Mano, sidak tersebut dilakukan agar masyarakat tidak panik terhadap kekurangan makanan seperti tepung, beras, minyak goreng, ikan, lombok, bawang, dan lain-lain.
“Kalau kurang kita suplai di daerah seperti Surabaya, Merauke untuk menjaga stok. Mencari tahu kenapa harga-harga naik saat menjelang hari-hari besar keagamaan. Harus dicek jangan sampai ada distributor yang menimbun barang,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano menambahkan, belum bisa menyampaikan harga dan ketersediaan barang usai melakukan sidak, karena TPID Kota Jayapura sedang melakukan perekapan data agar benar saat disampaikan kepada masyarakat.
“Ini sidak awal, nanti dekat Natal dan Tahun Baru kita sidak lagi. Harus diteliti supaya barang yang dikonsumsi sehat dan layak dijual kepada masyarakat,” ujar Tomi Mano.
Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Gustav R. Urbinas, mengatakan kerja sama seluruh TPID Kota Jayapura agar melaksanakan sidak sesuai dengan tupoksi masing-masing.
“Mengecek dan mengawasi sehingga bisa menindaklanjuti sesuai peraturan Undang-Undang yang berlaku supaya pengusaha menjual makanan dan minuman yang layak. Ketersediaan cukup baik. Yang perlu kita awasi mengenai harga, jangan sampai ada perubahan harga akibat penimbunan,” ujar Urbinas.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga, mengatakan pengendalian inflasi merupakan langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan ekonomi.
“Strategi kami untuk mencapai inflasi rendah, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi barang dan jasa, dan komunikasi efektif,” ujar Sinaga. (*)
Editor: Kristianto Galuwo