Tiga bulan ini, ada 5 kasus kekerasan terhadap anak di Nabire

Ilustrasi kekerasan seksual terhadap anak – Pixabay.com/Jubi.

Sorong, Jubi – Jumlah kasus pelecehan dan kekerasan terhadap anak terus mengalami peningkatan. Di Nabire, sejak Januari hingga Maret tercatat terjadi delapan kasus.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Nabire tahun 2017, untuk kasus pelecehan dan kekerasan terhadap anak tercatat ada 18 kasus. Sedangkan, untuk tahun 2018 sebanyak 22 kasus.

Read More

“Kasus – kasus tersebut sebagian diproses secara hukum dan lainnya diselesaikan dengan kekeluargaan,” ujar Kabid Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak (PHP dan PKA) Dinas PPPA
Nabire, Susana Marruanaya via selulernya kepada Jubi, Kamis (28/03/2019).

Namun menurut Marunaya, sejak tiga bulan terakhir, dari Januari hingga Maret sudah terdapat lima kasus.

“Tiga pelecehan dan dua kasus kekerasan. Untuk sementara ditangani polisi, kasus kekerasan dan dua pencabulan,”ungkapnya.

Dengan meningkatnya kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak, Suzana mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Nabire untuk segera melapor ke pihak berwajib, apabila melihat dan mengalami tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan.

“Juga kepada Dinas PPPA untuk diproses para pelakunya,” imbuh Maruanaya.

Maruanaya juga berharap kepada pihak berwajib agar menghukun para pelaku. Memberikan efek jera dan menjeratnya dengan UU Perlindungan Anak.

“Agar ada efek jera terhadap mereka, sesuai dengan UU perlindungan anak nomor 2 tahun 2002 serta UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak,” ujarnya.

Terpisah, Anggota DPR Papua, Dolfona Donara mendukung upaya penanganan kasus – kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Polisi diharapkan tidak tebang pilih dalam menangani kasus – kasus tersebut. ‘Kalau bisa polisi harus tegas dengan menjerat pelaku sesuai perbuatannya,” tutur Domara.

Legislator ini juga berpesan kepada orang tua agar selalu memperhatikan anak dan tidak membiarkan mereka bermain tanpa dipantau.

“Dan kepada Ortu, agar kita selalu menjaga anak dengan mengawasi setiap kegiatannya, jangan biarkan mereka main sendiri,” ujarnya. (*)

Editor: Syam Terrajana

Related posts

Leave a Reply