Papua No.1 News Portal | Jubi
BERAGAM cara dilakukan warga dalam menghadapi dampak pandemi covid-19. Upaya itu dilakukan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari yang semakin sulit dipenuhi akibat pembatasan aktivitas umum dan ancaman resesi ekonomi global.
Salah satu upaya itu ialah dengan mengembangkan model pertanian tanpa lahan. Di Kabupaten Jayapura, selain Kampung Yoboi di Distrik Sentani, Papua model serupa dikembangkan pula oleh warga Kampung Dondai di Distrik Waibu.
“Sejumlah keluarga mengelola pertanian organik (tanpa pupuk dan pestisida kimiawi). Mereka bertanam sayur, seperti bayam, kangkung, dan sawi. Sebagian sudah mulai dipanen,” kata Kepala Kampung Dondai Yosis Daimoye, Senin (6/7/2020).
Kegiatan itu merupakan respon warga atas imbauan pemerintah daerah mengenai pembangunan sistem ketahanan pangan di tingkat lokal selama pandemi covid-19. Imbauan itu kemudian disosialisasikan perangkat kampung kepada warga Dondai.
“Ada alokasi Rp100 juta dari pemerintah untuk (program) ketahanan pangan (di Dondai). Setiap keluarga mendapat Rp700 ribu rupiah,” ujar Daimoye.
Bantuan tersebut menjadi modal awal bagi warga setempat untuk mengembangkan budi daya hortikultura tanpa lahan. Mereka membeli benih sayur dan menyiapkan wadah beserta media tanam.
“Pengelolaannya tidak terlalu susah. Cukup siapkan tanah gembur dicampur pupuk kandang (sebagai media tanam) dan menghamburkan (tebar) benih. Tanamannya pun akan tumbuh,” jelas Daimoye.
Selain untuk konsumsi keluarga, sebagian hasil panen dijual ke pasar. Keuntungannya memang masih belum seberapa untuk saat ini. Duitnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan buat modal selanjutnya.
“Aktivitas (utama) masyarakat di kampung (Dondai) saat ini ialah menyibukan diri dengan kegiatan pertanian. Mereka mengolah dan merawat tanaman,” kata Daimoye.
Kepala Distrik Waibu Dominggus Kawai mengatakan keterbatasan lahan bukan menjadi halangan dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Jika terus diseriusi, usaha itu dapat diandalkan sebagai sumber utama pendapatan keluarga.
“Di sini (Wilayah Distrik Waibu) gersang, tetapi mereka (warga Dondai) mampu bertanam sayur dengan memanfaatkan pekarangan. Usaha seperti itu patut dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” kata Kawai. (*)
Editor: Aries Munandar