Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Teater Koma pada Sabtu hingga Minggu kemarin mementaskan lakon “Sampek Engtay” di Ciputra Artpreneur, Ciputra World Jakarta. Pementasan setelah tertunda selama dua tahun karena pandemi Covid-19.
“Awalnya lakon Sampek Engtay direncanakan untuk pentas pada 2020,” kata Pimpinan Produksi Teater Koma Ratna Riantiarno, dikutip Antara, Senin, (7/3/2022).
Menurut Ratna, lakon yang dipentaskan itu telah mengalami empat kali pergantian jadwal dan penyuntingan ulang naskah dalam rentang dua tahun. Langkah itu dilakukan untuk mengurangi durasi lakon untuk memberikan pertunjukan terbaik bagi 1.200 pembeli tiket.
Baca juga : Ini versi terkini JJ sampah sampah kota teater Koma
Hari teater sedunia sejarah pesan perdamaian
Seniman minta kepastian izin pertunjukan ke presiden ini hasilnya
Kini lakon tersebut diselenggarakan dengan kapasitas 50 persen sesuai dengan protokol kesehatan, dihadiri oleh para penonton yang sudah membeli tiket sejak dua tahun lalu.
Ratna mengatakan lakon “Sampek Engtay” yang akhirnya naik panggung ini merupakan cara Teater Koma menanggapi dukungan dan kepercayaan para pemegang tiket yang selama dua tahun tetap menunggu.
Ia mengaku antusiasme dan kesabaran para penikmat seni memberikan energi dan semangat tersendiri bagi teaternya untuk terus beradaptasi dengan segala perubahan. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan para penikmat seni yang selama dua tahun tetap setia menanti lakon Sampek Engtay naik panggung,” kata Ratna menjelaskan.
Sampek Engtay berkisah tentang seorang gadis dari Serang bernama Engtay yang ingin bersekolah ke Betawi. Pada masa itu, perempuan dilarang bersekolah. Setelah berusaha keras meyakinkan orang tuanya, Engtay pergi ke Betawi dengan menyamar sebagai laki-laki.
Saat tersesat di jalan, Engtay bertemu dengan Sampek, yang kebetulan hendak pergi ke sekolah yang sama. Setelah pertemuan itu, cinta Engtay mulai bersemi.
Naskah “Sampek Engtay” ditulis dan disutradarai N. Riantiarno dengan co-sutradara Ohan Adiputra. Lakon ini turut menampilkan Tuti Hartati, Ratna Riantiarno, Budi Ros, Emanuel Handoyo, Bayu Dharmawan, Daisy Lantang, Angga Yasti, Hengky Gunawan, Adri Prasetyo, Sir Ilham Jambak, Rangga Riantiarno, dan Lutfi Ardiansyah.
Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian berpendapat bahwa lakon “Sampek Engtay” merupakan bukti inovasi Teater Koma untuk menyajikan pementasan berkualitas di tengah pandemi.
Setelah genap 45 tahun berdiri pada awal Maret, Renitasari mengatakan Teater Koma konsisten memproduksi ratusan pertunjukan yang kaya pesan moral untuk dinikmati oleh para penikmat seni.
“Dirgahayu Teater Koma, semoga di usianya yang semakin matang ini, Teater Koma terus melahirkan karya dan menghibur para penikmat seni terutama generasi muda,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol