Papua No.1 News Portal | Jubi
Paris, Jubi – Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin mengakhiri operasi militer Rusia di Ukraina dan memastikan perlindungan dan keamanan situs nuklir setempat.
Pejabat Prancis itu mengonfirmasi bahwa Macron telah mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan Putin selama hampir dua jam pada Minggu (6/3/2022).
Baca juga : Inggris siapkan 1000 tentara ke Ukraina sejumlah pemimpin dunia jalin diplomasi
Agresi Rusia ke Ukraina Inggris siapkan bantuan militer dan ekonomi
Agresi Rusia ke Ukraina Uni Eropa ancam ambil langkah ekstra
Media Rusia sebelumnya juga memberitakan tentang pembicaraan terbaru antara Putin dan Macron. Macron tetap berkomunikasi secara teratur dengan Putin. Namun, seperti upaya internasional lainnya, upaya Macron itu belum berhasil membujuk Moskow untuk membatalkan operasi militer di Ukraina yang sekarang memasuki hari ke-11.
Reuters dikutip Antara, menyebutkan pada Minggu, (6/3/2022) presiden Putin mengatakan kampanyenya di Ukraina berjalan sesuai rencana dan tidak akan berakhir sampai Kiev berhenti berperang.
Pernyataan Putin itu disampaikan saat upaya untuk mengevakuasi warga kota Mariupol gagal untuk hari kedua berturut-turut. Mariupol telah dibombardir secara besar-besaran.
Putin juga menyampaikan komentarnya itu dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan, yang menyerukan gencatan senjata dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut bahwa konflik antara kedua negara tersebut telah menciptakan krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak perang dunia kedua. (*)
Editor : Edi Faisol