Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Kementerian Agama Kota Jayapura, Provinsi Papua, Abdul Hafid Jusuf, mengatakan rumah ibadah dipastikan nyaman digunakan untuk beribadah bagi peserta PON XX Papua, baik para atlet, ofisial, hingga penonton dari luar Papua.
“Rumah ibadah atau tempat peribadatan juga siap menyukseskan PON sehingga tamu-tamu dari luar ini merasa puas dengan pelayanan dari pengurus masing-masing rumah ibadah yang ada,” ujar Jusuf di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (15/6/2021).
Menurut Jusuf, rumah ibadah menjadi contoh dalam pembangunan bidang keagamaan, karena dapat melaksanakan ibadah sesuai agama masing-masing tanpa ada gangguan, terutama khawatir terpapar Covid-19.
“Dengan tetap menaati protokol kesehatan secara ketat, terutama dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 dan perlindungan masyarakat dari risiko ancaman dampaknya,” ujar Jusuf.
Jusuf minta pengurus rumah ibadah agar memastikan kembali sarana dan prasarana terutama dalam penerapan protokol kesehatan di masa pandemi agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
“Hal ini sebagai bentuk dukungan suksesnya penyelenggaraan PON di Papua khususnya di Kota Jayapura. Semoga PON berjalan dengan aman dan nyaman, begitu juga warga yang beribadah di rumah ibadah,” ujar Jusuf.
Jusuf menambahkan rumah ibadah di ibukota Provinsi Papua sebanyak 503, dengan rincian 197 masjid dan musala, 298 gereja, 1 pura, dan 7 vihara.
Baca juga: Kota Jayapura siap sukseskan PON XX walau anggaran tak sesuai pengajuan
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, minta pengurus rumah ibadah agar mengedepankan protokol kesehatan sehingga mempercepat memutus penyebaran Covid-19.
“Bagi jemaah yang sedang sakit seperti batuk, demam, sesak nafas, dan mengalami gejala flu, sebaiknya jangan dulu melaksanakan ibadah di rumah ibadah, harus menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan,” ujar Rustan.
Rustan menambahkan agar Kementerian Agama Kota Jayapura mulai berkoordinasi dengan para pengurus rumah ibadah agar mulai mempersiakan diri sehingga tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 setelah penyelenggaraan PON XX di Papua. (*)
Editor: Dewi Wulandari