Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, mencatat setiap bulan sebanyak 4.000 ton sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Jumlah ini merupakan gabungan dari sampah umum, pasar dan sampah rumah tangga.
“Dengan bertambahnya penduduk di Kota Jayapura maka semakin meningkat juga konsumski yang menyebabkan volume sampah yang dihasilkan,” kata Kepala Seksi Penanganan Pengurangan Sampah dan Limbah P3 DLHK Kota Jayapura, Frengky Nelson Numbery di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (14/2/19).
Diakui Numbery, pelayanan yang diakukan DLHK dengan penjemputan langsung sampah ke setiap kompleks, dengan harapan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) bisa terangkut ke TPA. Tak berhenti sampai disitu, DLKH Kota Jayapura juga memotivasi masyarakat agar memanfaatkan sampah organik menjadi bahan berguna seperti pupuk kompos.
“Sampah masih sering menjadi fenomena masalah yang belum bisa diselesaikan secara efentif. Berbagai strategi sudah dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga dan pegiat lingkungan,” jelasnya.
Meski demikian, Numbery mengaku, warga di Kota Jayapura sudah sadar membuang sampah pada tempatnya, Dan, itu dibuktikan dengan enam kali meraih Adipura.
Salah satu aktifis lingkungan, Mariana mengajak masyarakat agar melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik sehingga sisa atau residu yang dibuang ke TPA bisa berkurang. Menurut Mariana, masyarakat harus diajak untuk membangun peradaban yang lebih baik tanpa harus dirongrong masalah sampah.
“Yang saya lakukan bersama teman-teman saya, yang pertama reduce. Kami akan mulai dari mengurangi jumlah sampah. Artinya mengurangi konsumsi barang yang hasilkan sampah. Jadi pembinaan pengelolaan sampah harus dilakukan dari hulu mulai dari pengurangan sampah dari sumbernya. Apalagi sampah plastik, sekali pakai menjadi permasalahan pelik karena susah terurai di alam,” jelasnya. (*)
Editor : Edho Sinaga