Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Para seniman di Papua berharap untuk dapat dilibatkan dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua 2021 pada Oktober mendatang. Panitia Besar PON XX Papua dapat menghadirkan para seniman di berbagai lokasi penyelenggaraan PON, demi menjamu dan menghibur semua kontingen yang berkompetisi.
Salah satu seniman Papua dari Kota Jayapura, Sonny Wanda mengatakan Panitia Besar (PB) PON XX Papua harus bisa mengatur agar setiap seniman di Papua, baik itu perorangan maupun kelompok, mendapatkan tempat dan waktu untuk tampil selama pelaksanaan PON XX Papua. Ia meminta PB PON XX Papua tegas dan serius mengurus jadwal, tempat, maupun para seniman lokal yang akan dihadirkan.
Wanda juga berharap orang yang terlibat dalam pelaksanaan PON XX Papua tidak menggunakan kedekatan pribadi untuk memanfaatkan penyelenggaraan PON. Jika PB PON XX Papua mampu membuat mekanisme yang jelas, Wanda yakin para seniman akan bisa menyuguhkan pertunjukan terbaik bagi para tamu.
Baca juga: Wonda: PB PON XX Papua terima banyak masukan dari CdM Meeting II
“Sebenarnya tidak terlalu masalah. Hanya saja, ada oknum panitia yang memanfaatkan situasi dan momen itu untuk kepentingan pribadi,” ujar Wanda saat dihubungi di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Papua, Senin ( 12/4/2021).
Hal senada juga dikatakan oleh Steven Wally, seniman asal Sentani yang saat ini tinggal dan bekerja di Jakarta. Menurutnya, kendati PON XX Papua akan berlangsung pada masa pandemi COVID-19, masyarakat Indonesia menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi atas pelaksanaan PON pertama di kawasan Indonesia timur itu.
Sebagai salah satu putra daerah dan seniman Papua, Wally bersyukur dan merasa sangat bangga karena Papua menjadi tuan rumah PON. Wally menyatakan kehormatan itu harus dijaga, termasuk dengan menghadirkan para seniman Papua untuk menjamu para tamu PON XX Papua.
“ Sebagai komposer asal Papua, saya rasa pemberdayaan dan keterlibatan seniman Papua secara dominan dalam ajang PON adalah salah satu bentuk kepercayaan pemerintah kepada para pekerja seni di Tanah Papua. [Seniman Papua akan] menunjukkan kreativitas, kualitas, dan kuantitasnya Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?” kata Wally. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G