Semua yang terlibat dalam PON Papua harus divaksinasi

Papua-vaksinasi di Sentani
Vaksinasi yang diikuti oleh masyarakat Sentani dan sekitarnya - Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Ketua Umum Sub PB PON XX Papua klaster Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw, menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PON XX di Kabupaten Jayapura wajib divaksinasi.

Kesepakatan wajib vaksinasi tersebut, kata Awoitauw, diputuskan dalam pertemuan Panitia Sub PB PON XX Papua bersama seluruh pihak yang nantinya terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan PON Papua di klaster Kabupaten Jayapura.

Read More

“Sudah diputuskan dalam rapat bersama pada Jumat (27/8/202) lalu, bahwa semua yang terlibat di dalam PON, baik itu panitia maupun pendukung lainnya, wajib divaksinasi,” ujar Awoitauw di Sekretariat Sub PB PON XX Kabupaten Jayapura, Jumat (3/9/2021).

Menurutnya, salah satu prasyarat untuk mendapatkan ID card adalah sertifikat vaksin, minimal dosis pertama. Konsisten soal vaksin dilakukan karena atlet maupun official dan tim pendukung lain dari setiap provinsi, semua harus sudah divaksinasi.

“Sebelum berangkat ke sini mereka itu dikarantina selama lima hari. Bahkan ketika mau naik pesawat harus tes PCR lebih dulu. Oleh sebab itu, kita sebagai tuan rumah yang baik harusnya berada dalam kondisi yang siap untuk menerima para duta olahraga dari 33 provinsi, tentunya dengan kondisi tubuh yang sehat,” jelasnya.

Terkait masih adanya pro-kontra atau menolak vaksinasi, kata Awoitauw, menganggap hal tersebut sebagai dinamika yang sering terjadi di tengah masyarakat. Tetapi setiap orang mempunyai hak untuk hidup sehat.

“Anda juga harus memperhatikan adanya keseimbangan, jadi jangan berpikir ini adalah hak Anda saja, tetapi Anda harus menghargai hak orang lain. Karena mereka mau sehat, maka Anda tidak boleh jalan atau tinggal di rumah saja,” kata Awoitauw.

“Kalau tidak mau divaksinasi berarti Anda mengganggu hak orang lain untuk hidup sehat, jadi kita harus saling menghargai. Tetapi, lebih bagus lagi agar kita sama-sama mendukung suksesnya pelaksanaan PON, ya silakan divaksinasi, karena itu lebih baik,” imbuhnya.

Lebih lanjut Awoitauw mengatakan Sub PB PON XX Papua klaster Kabupaten Jayapura juga akan melihat atau mempelajari orang yang tidak bisa divaksinasi, cukup melakukan rapid test antigen saat hendak menyaksikan pelaksanaan PON XX.

“Untuk hal tersebut nanti Presiden Jokowi yang akan umumkan itu. PON ini tanpa penonton atau PON ini sekian persen saja orang yang bisa menonton,” kata Awoitauw.

“Dikarenakan ini agenda nasional, kita hanya panitia saja untuk mensukseskan pelaksanaannya. Untuk vaksinasi diwajibkan, baik itu panitia inti, staf di bidang-bidang, tenaga relawan atau volunteer, termasuk wartawan. Jika belum divaksinasi, tidak masuk terlibat di dalam pendukung maupun panitia. Kita juga lagi koordinasi terus untuk semua (yang akan terlibat bisa) divaksinasi,” tambahnya.

Baca juga: PON XX Papua diperkirakan akan sepi penonton

Sementara itu, Maurits Frits Felle, tokoh masyarakat adat di Sentani, mengatakan PON adalah berkat yang luar biasa bagi masyarakat. Sekalipun PON XX di Papua adalah agenda nasional di bidang olahraga, tetapi kehadiran masyarakat olahraga yang akan datang bukan sedikit orang. Agenda negara, tetapi gema dan kesiapan di daerah tidak begitu nampak sehingga dikhawatirkan dalam pelaksanaannya nanti, masyarakat yang menjadi penerima manfaat tidak mendapat apa-apa dari iven ini.

“Soal vaksinasi adalah kewenangan pemerintah daerah. Sasaran warga yang menolak atau tidak mau divaksinasi adalah hak setiap orang dan harus dihargai. Cara sosialisasi dan mem-publish pelaksanaan vaksinasi yang belum humanis, sehingga masyarakat kita masih ada keraguan terhadap vaksinasi itu sendiri, ” pungkasnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply