Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani,Jubi – Ditetapkannya bencana di kawasan Robonghollo (Cycloop) sebagai bencana permanen, maka diperlukan antisipasi semua pihak termasuk masyarakat yang tinggal di bawahnya agar kejadian bencana yang terjadi Maret lalu tidak terulang lagi.
Hal itu disampaikan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw saat ditemui di Sentani. Selasa (4/6/2019). Menurutnya, kerja sama semua pihak, lintas golongan untuk menjaga kawasan cagar alam Robonghollo sangat diperlukan saat ini
“Pemerintah kota, pemerintah Provinsi Papua juga telah memberikan dukungan. Hal ini penting karena kawasan cagar alam ini membentang pada dua wilayah administrasi kota dan kabupaten,” ujar Bupati Awoitauw .
Dukungan masyarakat adat juga penting, kata Bupati. Segala sesutu yang dilakukan di atas kawasan penyangga dan kawasan cagar alam harus melibatkan semua masyarakat adat sebagai pemilik hak ulayat.
“Kawasan ini dibersihkan karena kita tidak mau ada orban lagi. Sudah cukup harta benda dan ratusan nyawa orang tak bersalah pergi begitu saja,” ujarnya.
Hal senada, disampikan oleh, Yanto Eluay, Ondofolo Kampung Sereh.
Bagi dia, kawasan cagar alam harus dibersihkan dari semua aktivitas apapun, dan itu menjadi tugas semua pihak yang berada di bawah kaki gunung Robonghollo ini.
“Kita ambil hasil alam dari dalam san. Kita pakai air bersih dari gunung ini, terus kita mengeruk semua isi perutnya tanpa memperhatikan kerusakan yang terjadi. Dan banjir bandang menimpa kita semua. Sekarang, membutuhkan kerja sama semuai pihak untuk mengobati luka-luka yang menganga ditubuhnya, mulai dari kakinya sebagai kawasan cagar alam hingga puncaknya,” kata Eluay. (*)
Editor: Angela Flassy