Semarak warna-warni di dermaga Kampung Yoboi

Papua
Dermaga Kampung Yoboi di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua - Jubi/Engelbert Wally.

Papua No.1 News Portal | Jubi

ADA pemandangan unik semenjak pandemi covid-19 di Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Keunikan itu pun ramai diperbincangkan warga di media sosial.

Perhatian warganet tersebut tertuju kepada dermaga sepanjang 50 meter dan lebar 3 meter. Fasilitas itu kini terlihat lebih mencolok dan menjadi keren berkat kreativitas pemuda setempat.

Read More

Mereka mendesain pengecatan dermaga dengan beraneka warna. Pewarnaannya berpola kotak-kotak, menyerupai papan catur dengan perpaduan kelir nan semarak.

Ide mendesain dermaga tersebut melintas di kepala Bily Tokoro dan Yoke Tokoro, yang merasa jenuh berada di rumah saja akibat pandemi Covid-19. Mereka lantas mengumpulkan sejumlah pemuda setempat untuk mengecat dermaga dengan variasi warna cerah.

“Pembatasan aktivitas selama pandemi Covid-19 membuat warga enggan bepergian. Namun, kami juga menjadi bosan karena di rumah terus,” kata Bily, saat ditemui di Kampung Yoboi, Jumat (19/6/2020).

Kegiatan swadaya itu berlangsung pada akhir bulan lalu. Mereka memulainya dengan mengumpulkan uang guna membeli cat berbagai varian warna dan fasilitas pendukung untuk mempercantik lokasi dermaga.

“Pengerjaannya selama empat hari dan menghabiskan 36 kaleng cat berukuran sedang dengan sembilan varian warna. Setelah ini, kami berencana mengecat seluruh bangunan kampung sehingga menjadi berwarna-warni juga,” jelas Bili.

Sejak viral di media sosial, dermaga Kampung Yoboi menjadi ramai dikunjungi warga dari luar untuk berwisata. Kunjungan itu terus meningkat setiap pekan. Para pengunjung memanfaatkan kunjungan mereka dengan berswafoto untuk dipublikasikan di media sosial.

“Setiap hari bisa mencapai 120 orang yang datang (ke dermaga) dan mereka tetap menaati protokol kesehatan (dalam penanggulangan pandemi Covid-19). Sejauh ini belum ada respon dari pemerintah kampung, tetapi masyarakat mendukung upaya kami (dalam mewarnai dermaga),” lanjut Bili.

Yoke Tokoro menambahkan berbagai fasilitas umum masih harus disiapkan menyusul keberadaan dermaga yang mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal. Fasilitas itu, seperti toilet dan tempat sampah.

“Respon (peran) pemerintah kampung sangat kami harapkan (dalam mendukung pengembangan dermaga menjadi lokasi wisata). Mereka bisa berkoordinasi lebih lanjut dengan pemerintah distrik dan instansi lain,” kata Yoke. (*)

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply