Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Berbagai aspek menjadi pertimbangan Pemerintah Kota Jayapura sebelum menerapkan aturan normal baru di tengah pandemi covid-19. Aspek yang jadi sorotan di antaranya sosial, ekonomi, budaya, dan keamanan.
Apalagi dalam sepekan ke depan angka grafik peningkatan kasus positif virus corona di Kota Jayapura diprediksi akan naik karena ada 300 sampel swab warga yang reaktif rapid test (belum PCR) dan rapid tes masif yang masih terus dilakukan.
“Saat ini Kota Jayapura belum siap seutuhnya untuk menjalankan protokoler new normal,” ujar Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Rustan Saru di Kantor Wali Kota Jayapura, Papua, Jumat (5/6/2020).
Salah satu menuju normal baru, dikatakan Rustan Saru, dengan membuka kembali fasilitas seperti tempat ibadah, sekolah maupun pelayanan publik namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Selain itu, adanya relaksasi Pembatasan Sosial Diperketat dan Diperluas (PSDD), sosialisasi maka kebijakan normal baru diyakini dapat diterapkan.
“Sekarang persoalannya adalah apakah warga Jayapura sudah sanggup menerima protokol kesehatan yang ketat. Masyarakat kita saat ini belum siap. Belum lagi minimnya sumber daya manusia petugas kita dalam mengawal protokol itu,” ujar Rustan.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan dari 384 pasien positif, 6 orang isolasi mandiri, ada 132 pasien yang di rumah sakit, 159 yang di rawat di Hotel Sahid, dan 352 warga dengan status rapid reaktif menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Kami berharap dengan menerapkan protokol kesehatan maka aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan budaya dapat dilaksanakan dengan baik oleh warga sehingga tidak tertular virus korona dan juga semakin banyak warda yang positif menjaga sembuh,” ujar Ni Nyoman.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura ini menambahkan, saat ini kapasitas rumah sakit rujukan sudah tidak mampu lagi menampung pasien positif korona sehingga warga diminta benar-benar menjalankan protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak fisik, melakukan penyemprotan disinfektan. (*)
Editor: Edho Sinaga