Sejumlah Anggota DPRD Nabire mengeluh akibat tidak dilibatkan dalam pembahasan anggaran Pilkada

Papua
Suasana di ruang sidang DPRD Nabire dalam satu kesempatan – Jubi/Titus Ruban.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi – Komisi A DPRD Nabire menyayangkan tidak dilibatakannya lembaga legislatif itu dalam pembahasan anggaran Pilkada Nabire Tahun 2020. Untuk itu, DPRD Nabire meminta untuk dilibatkan dalam pembahasan anggaran PSU.

“DPRD minta Pemkab dan penyelenggara Pemilu untuk memperhatikan soal itu, terutama pada bidang-bidang yang ada,” ujar Sekretaris Komisi A, DPRD Nabire Rohedi M Cahya, melalui selulernya pada Selasa (6/4/2021).

Read More

Menurutnya, pada Pilkada 9 Desember 2020 sebelum keputusan Mahkamah Konstitusi untuk PSU, Pilkada Nabire menelan anggaran sebesar Rp 37 miliar, namun pihaknya tidak dilibatkan.

Padahal terdapat bidang-bidang yang bersangkutan langsung dengan pelaksanaan Pemilu, seperti Komisi A, Kesbangpol, dan lainnya terkait penganggaran.

“Mengenai anggaran, tolong jangan main-main karena ini uang rakyat,” tuturnya.

Karena uang rakyat lanjut dia, penggunaannya harus rasional. Penggunaannya untuk apa saja, berapa besarannya sebab semua harus dikaji. Sehingga, semua pihak harus dilibatkan untuk mengkaji besaran dan penggunaannya.

Rohedi menilai, pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020 sudah gagal, artinya anggaran yang digunakan telah sia-sia. Maka harapannya pada pelaksanaan PSU nantinya tidak terulang hal serupa, termasuk beberapa persoalan yang membutuhkan kehadiran DPRD Nabire, yang tidak pernah dilibatkan.

“Kemarin sudah sia-sia, jangan sampai terulang lagi. Dan tolong hargai DPRD sebagai lembaga representasi rakyat,” lanjut Rohedi.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Nabire, Mohammad Iskandar, juga mengatakan hal serupa. Ia meminta kepada penyelenggara pemilu agar tidak lupa dalam surat-surat, apalagi menyangkut keuangan agar harus memberikan tembusan kepada pihaknya.

“Kami ini representasi rakyat, ketika rakyat tanya soal anggaran untuk Pilkada, kami tidak tahu dan ini lucu karena tidak pernah ada tembusan surat ke kami,” ungkapnya.

Keduanya berharap agar pelaksanaan PSU segera berjalan aman dan lancar agar dapat melahirkan pimpinan daerah untuk melaksanakan pembangunan demi rakyat Nabire.(*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply