Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Seorang pasien terduga Corona tengah menjalani perawatan intensif di ruangan khusus VIP Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Merauke. Pasien laki-laki berusia 46 tahun itu belum dipastikan terinfeksi Corona, namun telah ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan atau PDP karena mengalami gangguan saluran pernafasan, demam, batuk, dan pilek.
Dalam keterangan persnya pada Sabtu (14/3/2020), Sekretaris Dinas Kesehatan kabupaten Merauke, Dr Nevil Mustika menyatakan pasien itu telah menjalani perawatan di rumah sakit sejak Rabu (11/3/2020). Dari pelacakan yang dilakuan Dinas Kesehatan Merauke, pasien di RSUD Merauke itu pernah mengikuti acara seminar di Bogor pada pada tanggal 25-28 Februari 2020.
Nevil menjelaskan pihaknya telah menerima informasi bahwa seminar di Bogor itu diikuti pula oleh Nomor 50, pasien positif Corona yang meninggal di Rumah Sakit Moewardi, Solo, Jawa Tengah pada Kamis (12/3/2020). Oleh karena informasi itu, RSUD Merauke melakukan langkah antisipasi, dan secara intensif memantau perkembangan kesehatan pasien laki-laki berusia 46 tahun itu.
“Jadi dia [pasien] dalam pengawasan, karena ada gejalah gangguan saluran pernapasan, batuk, pilek serta demam. Hasil konfirmasi kami kepada pasien itu, dia mengikuti kegiatan seminar di Bogor. Oleh karenanya, kami putuskan melakukan pemantauan secara ketat,” kata Nevil.
Nevil menegaskan bahwa pasien lelaki berusia 46 tahun itu belum didiagnosa positif terinfeksi virus Corona. Untuk bisa memastikan apakah lelaki berusia 46 tahun itu terinfeksi atau tidak terinfeksi Corona, harus dilakukan uji laboratorium atas spesimen pasien itu. “Kami akan ambil specimen dari pasien itu untuk dikirim ke Litbangkes Jakarta guna diperiksa diagnosanya,” ujar Nevil.
Ia menyatakan saat ini pasien terduga Corona itu dirawat di ruang VIP RSUD Merauke. Ruang VIP Itu telah dikosongkan dari pasien lainnya. “Oleh karena pasiennya terlanjur masuk di ruangan VIP, ia tidak dipindahkan ke ruang isolasi. Karena di ruangan isolasi juga masih ada pasien. Namun, standar pelayanan terhadap pasien itu adalah isolasi. Pengunjung di VIP telah dibatasi, hanya perawat serta dokter tertentu yang diizinkan masuk dan merawat pasien, dengan menggunakan alat pelindung,” kata Nevil.
Nevil menyatakan hingga Sabtu RSUD Merauke belum menemukan kasus pasien positif Corona. “Ini perlu saya tegaskan kepada masyarakat, agar dapat diketahui sehingga tidak meresahan. Tetapi harus juga tetap waspada,” pintanya.
Direktur RSUD Merauke, Dr Yenny Mahuze saat dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat mengatakan dirinya tengah berada di Jakarta untuk mengikuti kegiatan Kementerian Kesehatan tentang rumah sakit rujukan regional untuk pasien terduga atau positif Corona. “Kalau menyangkut isu pasien Corona, sebaiknya langsung ke Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, sehingga dapat dijelaskan. Sejauh ini tak ada pasien [positif] Corona [yang] dirawat di RSUD setempat,” tegasnya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G