Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Alex Deu, mengatakan sampah rumah tangga meningkat di masa pandemi Covid-19 meski sudah tidak diberlakukan work from home atau kerja dari rumah.
“Tidak jauh berbeda bila dibanding sebelum pandemi. Setiap hari kami angkut sebelum pandemi ada 313 ton. Selama pandemi ini, setiap hari kami angkut 350 ton untuk dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir),” ujar Alex di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (14/12/2020).
Menurut Deu, pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap penurunan produksi sampah di wilayah Kota Jayapura. Produksi sampah harian di daerah ini masih tetap normal, seperti halnya sebelum terjadi pandemi.
“Meningkat 10 sampai 15 persen. Sampah plastik juga meningkat karena belanja online,” ujar Deu.
Dikatakan Deu, meningkatnya sampah rumah tangga dikarenakan sebagian besar masyarakat melaksanakan aktivitas di rumah.
“Harapan saya agar warga tidak membuang sampah sembarangan karena mengotori lingkungan, sekaligus memudahkan kami untuk mengangkutnya ke TPA. Budayakan memilah sampah agar bernilai ekonomi,” ujar Deu.
Deu menambahkan, untuk penanganan sampah di wilayah Kota Jayapura, komunikasi dengan masing-masing koordinator wilayah dan koordinator lapangan penting dilakukan, untuk mencegah penumpukan sampah di luar bak sampah yang sudah disiapkan.
“Kami menempatkan 50 bak sampah. Sampai saat ini masih 80 persen warga sadar membuang sampah dengan benar. Jam membuang sampah dari 5 sore sampai 4 subuh,” ujar Deu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Jayapura, Bernard J. Lamia, mengimbau warga agar tidak sembarangan membuang sampah karena bisa menimbulkan banjir.
“Apalagi sekarang ini sudah masuk musim hujan, sampah yang terbawa air bercampur dengan sedimen tanah masuk ke dalam selokan dan menahan keluarnya air, sehingga meluap dan menimbulkan banjir,” ujar Lamia.
Menurut Lamia, kesadaran masyarakat terhadap kepedulian lingkungan sangat penting, karena lingkungan yang bersih membuat udara menjadi sehat.
“Pemerintah sudah siapkan tempat sampah, manfaatkan untuk membuang sampah dan menjaga tempat sampah agar tidak rusak, sehingga sampah tidak berhamburan ke sembarangan tempat,” ujar Lamia. (*)
Editor: Kristianto Galuwo