Restorasi terumbu karang melalui fish apartement

papua-fish-apartement
Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura (kiri) ketika mengecek langsung fish apartemen. - Jubi/Dinas Perikanan Kota Jayapura

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Laut adalah tempat hidup bagi ikan dan biota laut yang ada di dalamnya. Ikan dan biota laut ini membutuhkan tempat yang nyaman dan aman untuk tumbuh kembang dan berkembang biak, salah satunya di terumbu karang dan fish apartement.

Meski sudah tidak menganggarkan program untuk restorasi terumbu karang, Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua melalui instansi teknis Dinas Perikanan tetap melakukan upaya pemulihan ekosistem dan juga sumber daya melalui penyediaan fish apartement atau rumah ikan.

Read More

Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura, Matheys Sibi, S.ST.Pi, M.Si, menyampaikan beberapa titik lokasi mengalami kerusakan ekosistem terumbu karang, seperti di perairan Base-G, Kayo Pulau, dan Teluk Youtefa sehingga berdampak menurunnya sumber daya perikanan.

“Salah satu upaya memulihkan kondisi sumber daya perikanan, yaitu menyediakan fish apartement di beberapa lokasi di perairan Jayapura, yaitu di perairan Holtekamp, Teluk Youtefa, perairan Kayo Pulau, dan Pulau Koso,” ujar Sibi kepada Jubi di Kota Jayapura, Papua, melalui telepon, Kamis (15/10/2020).

Dikatakan Sibi, setiap paket fish apartement terdiri dari beberapa modul. Keseluruhan bahan baku utama adalah plastik jenis poly prophylene atau plastik PP. Bahan-bahan ini adalah bahan yang tidak larut dalam air, tahan lama, dan aman bagi manusia dan lingkungan.

Baca juga: PDAM: Pemanfaatan air Danau Sentani masih dalam proses pengolahan

Fish apartement prinsipnya hampir sama dengan terumbu karang, yaitu untuk menunjang peningkatan pelestarian sumber daya alam di laut seperti menyediakan kerang-kerangan untuk makanan ikan, namun juga sebagai tempat berkembang biak.

“Kami terus melakukan monitoring dan mengamati fish apartement yang telah dipasang di beberapa tempat sehingga tetap bermanfaat. Semoga masyarakat menjaganya agar sumber daya ikan dan biota laut lainnya tetap memadai untuk peningkatan ekonomi warga karena hasil tangkapan ikan semakin banyak, tapi juga sebagai alternatif baru spot wisata bawah air,” ujar Sibi.

Seorang nelayan di Hamadi, Simon Rumbekwan, mengaku tangkapan ikan di laut dangkal semakin sulit akibat banyaknya sampah dan berkurangnya tempat ikan (terumbu karang) berkembang biak.

“Dulu hasil tangkapan ikan melimpah tapi seiring pembangunan di pesisir pantai membuat ikan semakin jauh berenang ke laut dalam membuat nelayan semakin sulit mendapatkan ikan banyak. Dengan fish apartement sangat membantu nelayan mendapatkan ikan karena banyak ikan mencari makan di fish apartement ini,” ujar Rumbekwan.

Rumbekwan berharap, warga khususnya nelayan di Kota Jayapura tetap menjaga fish apartemen yang sudah ada sehingga hasil tangkapan ikan semakin banyak, mengingat kondisi pandemi Covid-19 sekarang semuanya serba susah. (*)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply