Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Lantai dua Pasar Tanjung Ria yang direncanakan akan direnovasi pada 2020, tertunda dibangun karena anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak bisa dikucurkan dua tahun berturut-turut.
“Jadi, kalau tahun ini misalnya kami dapat DAK maka dua tahun berikutnya tidak bisa lagi di lokasi yang sama,” ujar Kadisperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L.N. Awi di Pasar Induk Regional Youtefa baru, Kamis (16/1/2020).
Lantai dua Pasar Tanjung Ria rencananya tahun ini akan direnovasi menjadi tempat jualan kuliner, yang sebelumnya dijadikan tempat dagangan hasil bumi seperti sagu, keladi, pinang, singkong, kelapa, dan sayur.
“Kami sudah usulkan untuk 2021. Kami berharap Pasar Tanjung Ria ramai dikunjungi warga karena menjadi tempat makan murah dan berkualitas,” tutur Awi.
Menurut Awi, lantai dua Pasar Tanjung Ria dijadikan sebagai tempat jualan kuliner karena selama ini sepi pembeli. Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura berharap dengan mengubah konsep tersebut dapat menggairahkan perekonomian warga di wilayah pasar dimaksud.
“Dari 30 orang pelaku kuliner yang kami rencanakan, yang sudah mendaftar baru 16 orang. Usahanya campuran, seperti bakso, makanana siap saji. Pokoknya yang berkaitan dengan kuliner,” ujar Awi.
Salah satu pedagang pakaian di Pasar Tanjung Ria, Rahmat, mengaku mendukung upaya Pemkot Jayapura tersebut agar menjadikan pasar tradisional sebagai pusat ekonomi kerakyatan.
“Pasar ini sepi pembeli dan hanya warga di Dok 9, Deplat saja yang datang belanja. Saya setuju kalau dijadikan sebagai pasar kuliner tapi harus perhatikan juga sarana lainnya seperti tempat pembuangan air yang susah,” jelas Rahmat. (*)
Editor: Kristianto Galuwo