Rakyat Papua menyemut protes rasisme dan persekusi, non-OAP: Itu hal wajar

Massa aksi saat berada di Taman Imbi, sebelum menuju ke Kantor Gubernur Papua – Jubi/Arjuna Pademme

Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Ribuan rakyat Papua menyemut memadati jalan utama di Kota Jayapura menuju ke kantor Gubernur Papua, di Jalan Soa Siu Dok II Kota Jayapura, Senin (19/8/2019).

Massa yang menempuh jarak sekitar 20 kilometer untuk sampai ke tempat tujuan ada yang berjalan kaki, menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.

Read More

Aksi demo damai ini sebagai bentuk kecaman atau protes terhadap tindakan persekusi, diskriminasi, rasisme, dan intimitasi terhadap mahasiswa Papua di Kota Malang dan Kota Surabaya, Jawa Timur serta Kota Semarang, Jawa Tengah sejak 15-18 Agustus 2019.

Meski aksi ini sempat melumpuhkan aktivitas warga di Kota Jayapura, namun salah satu warga non-Papua, Nobertus Frans Taran menyatakan, masyarakat asli Papua itu merupakan hal yang wajar. Sebagai sikap solidaritas terhadap mahasiswa Papua di Malang, Surabaya dan Semarang, juga bentuk kekecewaan dan kemarahan terhadap pihak yang melakukan persekusi, rasisme, intimidasi, dan diskriminasi.

“Wajar kalau orang Papua marah dan kecewa karena saudara mereka diperlakukan seperti itu,” kata Nobertus Taran kepada Jubi, Senin (19/8/2019).

Menurutnya, jika ada warga dari daerah lain (provinsi lain) diperlakukan seperti itu, tentu masyarakat dari provinsi yang sama akan melakukan hal serupa.

“Kalau ada masyarakat kita dibegitukan, pasti kita juga tidak terima. Kita pasti kecewa dan marah,” ujar pria asal Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan tersebut.

Ia mencontohkan, ketika seorang ibu hamil asal Toraja dan dua anaknya dibunuh di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat pada 25 Agustus 2015, ribuan warga Toraja juga menggelar demo damai di Manokwari, Papua Barat mendesak polisi segera menuntaskan kasus itu.

“Demo hari ini di Kota Jayapura wajar, selama itu tidak terjadi aksi-aksi yang melanggar hukum atau merugikan orang lain,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu anggota DPRD Kota Jayapura, Otniel Deda yang ikut bergabung bersama massa aksi di Taman Imbi, Kota Jayapura mengatakan ia turun jalan bersama karena ia juga adalah orang asli Papua, sehingga merasakan apa yang masyarakat asli Papua rasakan.

“Saya orang asli Papua yang duduk di DPRD Kota Jayapura karena dipilih oleh rakyat, hari ini saya bersama-sama dengan rakyat,” kata Otniel Deda. (*)

Editor: Syam Terrajana

 

Related posts

Leave a Reply