Pustu Kampung Sima tanpa petugas kesehatan, Inggeruhi: Warga sakit harus ke Kota Nabire

Papua
Kepala Kampung Sima, Daniel Inggeruhi saat menyampaikan kondisi pustu kepada Jubi di Kampung Sima, pada Rabu (25/08/2021) - Jubi/Titus Ruban.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi – Daniel Inggeruhi, Kepala Kampung Sima, Distrik Yaur Kabupaten Nabire, Papua, mengatakan, bangunan puskesmas pembantu atau Pustu di Kampungnya tidak memiliki petugas kesehatan.

Warga kampung bila sakit terpaksa harus ke Puskesmas di Kampung Wami atau langsun ke Kota Nabire untuk menjalani perawatan.

Read More

“Kami di sini tidak ada petugas kesehatan, bidan atau mantri,” ujar Inggeruhi di Kepada Jubi di Kampung Sima, Rabu (25/8/2021).

Inggeruhi menjelaskan, bangunan pustu sudah ada sejak lama. Akan tetapi, kondisi kekosongan petugas sudah berlangsung kurang lebih selama satu tahun ini.

Padahal di awal pembangunan, ada petugas yang ditempatkan di sana dan melayani warga yang sakit, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang lancar tanpa kendala. Akan tetapi, petugas tersebut telah pindah tugas sehingga pelayanan terhenti.

“Jadi tidak ada sama sekali yang namanya pelayanan kesehatan selama hampir setahun ini. Hanya pelayanan posyandu lancar sebab ada kadernya di sini,” jelasnya.

Untuk itu, Inggeruhi berharap kepada Pemkab Nabire agar mengupayakan penempatan petugas kesehatan yang ditugaskan untuk melayani masyarakat di kampung itu.

Ia mengaku, sudah menyampaikan hal tersebut kepada Dinas Kesehatan, termasuk telah menyampaikan kepada DPRD Nabire yang telah melakukan reses beberapa waktu sebelumnya di Kampung Sima.

“Kami sangat harap ada petugas, saya sudah sampaikan ke Dinas bahkan ke DPRD Nabire, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan,” ucapnya.

Sementara, warga Kampung Sima, Adrianus Maniba mengatakan, Kampung Sima seakan dianaktirikan terutama dalam penempatan petugas Kesehatan.

Maniba mengusulkan agar pengambil kebijakan di daerah ini lebih memperhatikan masalah kesehatan termasuk penempatan petugas di Puskesmas atau Pustu.

“Jangan kami dianaktirikan, masa Kampung lain ada petugas kesehatan sementara di Sima tidak. Waktu lalu kan sudah bagus ada petugas, kenapa dipindahkan, kan bisa tempatkan petugas lagi to,” kesal Maniba. (*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply