Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sekitar 50 lulusan sekolah penerbang atau pilot asal Papua hingga kini belum diberdayakan.
Mereka merupakan lulusan dari berbagai sekolah penerbangan di dalam dan luar negeri pada 2017.
Ketua komisi bidang pendidikan DPR Papua, Timiles Jikwa mengatakan beberapa perwakilan lulusan sekolah pilot yang belum diberdayakan itu, mengadu pada pihaknya, 5 Mei 2021 lalu.
“Sejak empat tahun terakhir, puluhan lulusan sekolah pilot tersebut telah berulang kali melamar pekerjaan di berbagai maskapai yang beroperasi di Papua. Akan tetapi hasilnya nihil,” kata Timiles Jikwa kepada Jubi, Jumat (7/5/2021).
Menurutnya, meski telah memenuhi semua syarat administrasi yang diminta maskapai, namun tidak seorang pun dari mereka yang dipanggil mengikuti seleksi atau tes.
Akan tetapi kata Timiles Jikwa, pengakuan perwakilan lulusan sekolah pilot itu, pihak maskapai penerbangan tidak memberikan alasan jelas.
Sebaliknya, ada maskapai penerbangan merekrut lulusan sekolah pilot dari luar Papua. Mereka seangkatan dengan puluhan lulusan sekolah pilot asal Papua yang hingga kini belum bekerja.
“Kami akan mengundang Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Papua, dan pimpinan semua maskapai di Papua, untuk mencari solusi bersama,” ujarnya.
Ia menyayangkan adanya puluhan lulusan sekolah penerbangan asal Papua yang hingga kini belum diberdayakan. Sebab mereka dibiayai dari dana Otonomi Khusus (Otsus).
“Untuk itu pemerintah daerah mesti segera mencari solusi. Kalau mereka tidak diberdayakan, sama saja kita buang-buang anggaran membiayai mereka,” ucapnya.
Satu di antara lulusan sekolah pilot, Erik Bairi mengatakan, mestinya pemerintah daerah melalui instansi terkait mencari solusi untuk pihaknya.
“Kami juga berharap, maskapai memberi kami kesempatan, menunjukkan kemampuan kami,” kata Erik Bairi.
Katanya, bagaimana mungkin pihak maskapai dapat mengetahui kemampuan lulusan sekolah pilot asal Papua, jika mereka tidak diberi kesempatan. (*)
Editor: Edho Sinaga