Program food estate di Papua fokus sagu dan beras

Papua-mengolah sagu
Warga mengolah sagu untuk kebutuhan bahan pangan di Kampung Yoboi, Sentani Kabupaten Jayapura, beberapa waktu lalu - dok. Jubi.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian atau BPTP Papua menyatakan program food estate pemerintah di Papua fokus pada pengembangan sagu dan beras.

Kepala BPTP Papua, Martina Sri Lestari, mengatakan keberadaan sagu mendapat perhatian serius dari Presiden Joko Widodo. Sebab, sagu merupakan salah satu makanan pokok beberapa daerah di Indonesia, termasuk Papua.

Read More

“Sagu ini mendapat perhatian dari Pak Presiden. Tahun 2022, kami punya program food estate sudah dinaikkan sama Pak Presiden. Papua diminta sagu. Kementerian Pertanian sudah fokuskan food estate kita di padi dan sagu. Kemungkinan besar sagunya nanti di Timika dan padi di Merauke,” kata Martina Sri Lestari kepada Jubi, Rabu (9/6/2021).

Menurutnya, Papua memiliki berbagai jenis sagu. Setiap jenis memiliki peruntukan berbeda. Ada jenis sagu khusus untuk prosesi adat, untuk kepala suku, dan ada jenis untuk dikonsumsi.

“Itu yang mesti diketahui bersama. Sagu ini kan makanan pokok, sehingga mesti mendapat perhatian,” ujarnya.

Katanya, untuk itu keberadaan hutan sagu di Papua mesti dijaga. Terutama di daerah yang masih memiliki kawasan hutan sagu cukup luas.

“Hutan hutan produktif ini yang harus kita jaga. Apalagi kalau potensi sagunya cukup tinggi. Kalau pohon sagunya ditebang untuk alih fungsi lahan, kasihan sebenarnya,” ucapnya.

Baca juga: Tiga daerah di Papua miliki kawasan hutan sagu cukup luas

Di Jakarta, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan pihaknya mendorong industri pengolahan sagu guna mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional.

Katanya, hilirisasi produk sagu diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan potensi pajak dan pendapatan asli daerah, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

“Kini sebanyak 50,33 persen total luas tanaman sagu Indonesia berada di Pulau Papua. Pemerintah telah menjadikan program peningkatan pengelolaan sagu nasional sebagai salah satu program prioritas,” kata Agus Gumiwang beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pemerintah memasukkan pengolahan sagu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Sebab, sagu dipandang sebagai bagian yang penting dan strategis bagi ketahanan pangan nasional. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply