Presiden singgah dan membeli noken, ini tanggapan Titus Pekei

PON XX Papua
Rajutan noken kelompok Holandia Binen Rajut yang ditawarkan di tenda anjungan UKM arena bisbol dan sofbol PON XX Papua. - Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Tigi, Jubi – Beredarnya foto Presiden Joko Widodo membeli dan menggantungkan noken yang dijual dua Mama Papua di Hawaii, Sentani, Kabupaten Jayapura pada Jumat (1/10/2021) mendapat tanggapan positif dari Titus Pekei, tokoh yang menggagas penetapan noken sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Ketua Yayasan Noken Papua itu berterima kasih atas kepedulian Jokowi kepada noken Papua.

Saat dalam perjalanan dari Bandara Internasional Theys Hiyo Eluay di Sentani, Kabupaten Jayapura, menuju Kota Jayapura pada Jumat, Jokowi singgah membeli noken yang dijual Mama Papua di Hawaii. Titus Pekei senang, karena pembelian noken oleh Jokowi itu akan mendorong para tamu Pekan Olahragas Nasional atau PON XX Papua untuk ikut membeli dan mengoleksi noken, tas rajutan khas Papua.

Read More

“Saya ucapkan selamat datang, Presiden Jokowi. Terima kasih sudah berhenti lalu turun [dari mobil] dan membeli dua noken, lalu menggantungkam di leher. Jujur, saya terharu melihat foto itu. Itu artinya semua noken dan aksesoris lainnya yang dijual Mama-mama Papua akan habis dibeli oleh pejabat, pengunjung dan peserta PON XX Papua,” kata Titus Pekei saat ditemui di Distrik Tigi Timur, Kabupaten Dieyai, Sabtu (2/10/2021).

Baca juga: Ini empat agenda Presiden Jokowi selama di Merauke

Pekei berharap Panitia Besar (PB) PON XX Papua mampu menerjemahkan tindakan Presiden Jokowi itu, sehingga para Mama Papua tidak kecewa karena dagangannya tidak laku. “PB PON XX harus memiliki tanggung jawab, bagaimana caranya semua noken itu bisa habis laku dalam pelaksanaan PON. Saya harap tidak boleh ada sisa, agar Mama-mama tidak kecewa,” kata dia.

Ia ingin setiap pengunjung dan tamu PON nantinya tidak sekadar membeli noken, namun juga membuka hati untuk memahami persoalan yang dihadapi orang asli Papua. Pekei mengingatkan, noken bukan semata barang, namun juga simbol amanat bagi seorang pemimpin yang menerima aspirasi dari rakyatnya.

“Kalau Pak Jokowi gantungkan noken di dadanya, [itu] termasuk juga gantungkan semua persoalan yang terjadi di Tanah Papua [sebagai tanggung jawabnya]. Saya harap mohon refleksikan dan evaluasi,” ujarnya.

Baca juga: Yakoba Lokbere kecewa mama-mama perajin noken tidak dilibatkan dalam PON

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Yapukepa, Flory Koban mengaku bersyukur tulisan sederhana di media sosial pada dua pekan lalu terwujud, karena kepala negara singgah di lapak jualan Mama Yulita Doo dan Paulina Adii. Ia juga senang karena Presiden Jokowi memberi bantuan kepada panti asuhan.

Flory mengaku, sehari sebelum Presiden tiba di Papua, tepatnya Kamis (30/9/2021), ada staf Istana Presiden yang menemui dirinya dan dua suster pengasuh panti asuhan, yaitu Suster Alexia DSY dan Suster Fidelia, DSY.

“Tapi staf itu tidak singgung soal Presiden mau datang esoknya. Jadi itu benar-benar kejutan. Puji Tuhan, anak-anak panti asuhan juga mendapat bantuan presiden, ” kata Flory. Menurutnya, bantuan presiden itu berupa 100 paket sembako berisi beras, gula, minyak goreng dan sebagainya, serta 65 paket perlengkapan sekolah berupa buku, pena dan tas. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply