Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mengutip ayat Al-Quran saat pidato memperingati Hari Persatuan Nasional Rusia pada 4 November lalu. Situs msdernet.xyz, Putin berpidato di acara yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai agama melalui konferensi video. Melansir AhlulBayt News Agency (ABNA) 24, Putin membaca terjemahan Surat Asy-Syura ayat 23 dengan terjemahan berbahasa Rusia.
Putin mengutip ayat-ayat itu guna berbicara tentang persahabatan, perbuatan baik, dan pahala Ilahi bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. Selain mengutip Alquran, dia juga mengutip ayat-ayat dari kitab suci agama lain, termasuk Kristen dan Yudaisme.
Baca juga : Capres AS ini kutip perkataan Nabi saat kampanye
Uni Eropa serukan pasukan asing ditarik dari konflik Libya
AS dan Rusia berencana rundingkan pembatasan senjata nuklir
Dalam pidatonya, Putin turut mengkritik pihak-pihak yang melukai perasaan umat beragama atas dalih kebebasan berbicara.
Ini bukan pertama kalinya Putin mengutip ayat Alquran, sebelumnya pada September 2019 lalu dia juga menyerukan perdamaian di Yaman dengan mengutip Surat Ali Imran ayat 103.
“Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika mau dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya, kamu menjadi saudara,” kata Putin di Ankara.
Pernyataan itu sampaikan Putin dalam pernyataan bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani setelah menggelar pertemuan tingkat tinggi.
Kantor berita RT menyebut, Putin telah meminta persetujuan Erdogan dan Rouhani sebelum mengutip ayat suci Alquran tersebut. Selain mengutip surat Ali Imran, Putin juga menyinggung ajaran Islam lain terkait bagaimana tindak kekerasan hanya dilegalkan untuk membela diri.
Ketiga pemimpin turut memperingatkan operasi militer koalisi Arab Saudi di Yaman sejak perang sipil melanda negara tersebut pada 2015 lalu.
Perang sipil Yaman yang telah terjadi sejak 2015 lalu dilihat secara luas sebagai perang proxy antara Saudi dan Iran, dua kekuatan besar di Timur Tengah. Saudi selama ini membantu pemerintah Yaman untuk memberangus Houthi yang diduga disokong Iran. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol