Posko PPKM Mikro di Kota Jayapura berjalan lancar

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru saat meninjau posko PPKM di kelurahan. - Jubi/Ramah

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengaku pos komando (posko) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berskala Mikro di tingkat kelurahan, berjalan lancar dalam penanganan Covid-19.

Read More

“Masih aktif, data-data administrasi ada, petugasnya lengkap, penanganan Covid-19 juga tertib, prokes (protokol kesehatan) yang dibutuhkan juga tersedia,” ujar Rustan di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (17/3/2022).

Dikatakan Rustan, keberadaan posko PPKM Mikro yang tersebar di 25 kelurahan di ibukota Provinsi Papua dinilai sangat penting dalam memutus penyebaran Covid-19, seperti pencegahan, penanganan, dan pembinaan.

“Posko PPKM ini sebagai ujung tombak pengendalian Covid-19 karena pelayananya bersentuhan langsung dengan masyarakat, dengan harapan menjamin masyarakat terhindari dari paparan virus Covid,” ujar Rustan.

Rustan menambahkan agar tetap mematuhi protokol kesehatan di mana pun berada, seperti memakai masker, menjaga jarak, mengurangi aktivitas fisik di luar rumah, menjaga kesehatan, makan makanan sehat dan bergizi, dan vaksinasi.

“Masyarakat harus memiliki edukasi dan pemahaman tentang pentingnya menerapkan prokes secara disiplin dan konsisten, sebagai upaya pencegahan sekaligus mempercepat memutus penyebaran Covid-19,” ujar Rustan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, selalu dilakukan evaluasi pelayanan, penanganan, dan memastikan ketersediaan petugas kesehatan sehingga masyarakat dapat dilayani.

“Memutus rantai penyebaran Covid-19 ini menjadi tanggung jawab kita semua agar tidak terpapar. Keberadaan posko PPKM Mikro di keluarahan sangat penting dan harus dijaga keberadaannya, agar tetap melayani masyarakat terutama pelayanan Covid-19,” ujar Antari.

Antari berharap, kelurahan dan RT, RW, Bhabinkamtibmas, dan tim medis melakukan pendataan terhadap warga yang belum vaksin terutama lansia (masih di bawah 50 persen) dan anak-anak usia 6-11 tahun untuk mencapai target.

“Kami terus berupaya melakukan pelayanan secara maksimal untuk memastikan masyarakat sehat, tidak terpapar Covid, karena kalau sakit sangat menganggu aktivitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi,” ujar Antari. (*)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply