Pos SAR Nabire kembali latih Pramuka peduli

Papua
Peserta pelatihan Pramuka Peduli Kwarcab Nabire – Jubi/Titus Ruban.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi – Pos SAR (Search And Rescue) Nabire dan Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Nabire, Papua, kembali bekerjasama dalam pelatihan pramuka peduli. Kegiatan ini merupakan yang ke lima kalinya yang dibuka oleh sekretaris 2, kwarcab Nabire, Charles Padang di kantor SAR, jalan Poros Nabire Samabusa, Kampung Waharia, Distrik Distrik Teluk Kimi.

Dalam arahannya, Sekretaris kwarcab, Charles Padang mengatakan pelatihan pramuka peduli oleh SAR merupakan bagian dari pengamalam Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka.

Read More

Selain itu, sebagai wadah dalam melatih diri tentang pencarian dan pertolongan. Yang tujuannya adalah guna memberikan pemahaman kepada peserta didik.

“Ini bukan saja sebagai pengamalam tri satya dan dasa dharma. Tetapi lebih untuk menambah ilmu dan pengalaman dalam dunia Search And Rescue,” ujar Padang dihadapan peserta pelatihan, Jumat (26/2/2021).

Menurut Padang, pelatihan yang sedianya akan berlangsung sejak Jumat 26 – 28 Februari 2021, Minggu besok, merupakan kerjasama ke lima dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, pelatihan juga dalam rangka memeriahkan HUT Baden Powell ke 164 Tahun 2021. sekaligus peringatan hari SAR Nasional ke-49 Tahun 2021 pada 28 Februari nanti.

“Jadi untuk dua moment ini, kita kembali melatih adik-adik,” tutur Padang.

Kepala Pos SAR Nabire, Tri Joko menambahkan, pelaksanaan pembinaan Search And Rescue bagi anggota pramuka merupakan ajang latih guna meningkatkan ilmu dan pengalaman pencarian dan pertolongan pertama bagi anggota pramuka peduli. Hal ini guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat.

Selain itu, pembinaan Pramuka peduli merupakan bagian dari potensi SAR yang sewaktu-waktu dapat dibutuhkan.

“Jadi SAR itu punya potensi, seperti TNI dan Polri, BPBD termasuk Pamuka. Kami sudah latih banyak anggota pramuka peduli, bahkan sering dalam kegiatan pencarian korban mereka dilibatkan,” tambah Tri Joko.

Lanjutnya, materi yang sering diberikan dalam pelatihan untuk peserta didik adalah, tupoksi Pramuka peduli, disaster, manajemen risiko bencana, simpul dan ikatan, BMKG, refling, membangun solidaritas, diskusi kebencanaan dan sebagainya.

“Sebab ini merupakan materi dasar bagi seseorang dalam memberikan pertolongan kepada orang lain,” lanjut Joko.***

 

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply