PNG minta Indonesia kembali gelar BTF di perbatasan

Tugu perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Wutung Distrik Muara Tami Kota Jayapura – Jubi/Tempo.co
Tugu perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Wutung Distrik Muara Tami Kota Jayapura – Jubi/Tempo.co

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pemerintah Papua Nugini (PNG) minta agar Indonesia melalui Pemprov Papua kembali menggelar Border Trade Festival (BTF) di perbatasan kedua negara.

Read More

“Benar, PNG meminta agar Indonesia kembali menggelar BTF  di perbatasan seperti yang pernah dilaksanakan tahun 2017,” kata Kepala Biro Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Pemprov Papua, Suzana Wanggai, di Jayapura, Rabu (8/1/2020).

Dikatakan, permintaan itu disampaikan saat berlangsung pertemuan antar pejabat perbatasan (Border Liasion Meeting/BLM) yang berlangsung di Lae akhir 2019.

Permintaan itu disampaikan karena kegiatan itu juga menjadi ajang bagi pengusaha asal PNG untuk melihat peluang usaha terutama dalam melakukan kerjasama dengan pengusaha Papua guna memasok berbagai komoditi ke negara tersebut.

Selain itu BTF juga menjadi sarana bagi pengusaha PNG untuk mempromosikan komoditinya, kata Suzana, seraya mengaku pihaknya akan berupaya menyelenggarakan event tersebut.

“Saat pelaksanaan BTF 2017 yang digelar di sekitar kawasan PLBN Skouw, Jayapura nampak pengusaha, baik asal Papua maupun PNG cukup tinggi,” kata Wanggai.

Ketika ditanya kapan rencana pelaksanaan BTF, Suzana mengaku belum dapat memastikan karena masih harus dibahas terlebih dahulu dengan berbagai pihak.

Belum bisa dipastikan kapan dilaksanakan namun pihaknya berupaya agar event tersebut dapat digelar dalam tahun ini, harap Suzana Wanggai.

Sementara itu,Kantor Imigrasi Jayapura selama tahun 2019 menerbitkan 1.166 pas lintas batas (PLB) baru.

“Pas lintas batas itu diberikan kepada warga yang memiliki keluarga atau hubungan kekerabatan dengan masyarakat di Papua Nugini (PNG),” kata Kepala Kantor Imigrasi Jayapura, Gatut Setiawan, di Jayapura, Rabu 98/1/2020).

Dikatakan, PLB merupakan kartu penganti paspor sehingga para pemegang PLB dapat masuk ke wilayah PNG tanpa visa.

“Namun kartu tersebut (PLB) hanya dapat digunakan di beberapa kota di PNG terutama yang berbatasan langsung dengan Indonesia,” kata Gatut seraya menambahkan selain menerbitkan PLB baru, Kanim Jayapura juga menerbitkan kartu bagi yang sudah habis masa berlaku dan lainnya sehingga seluruhnya mencapai 1.253 kartu.

“Selain menerbitkan PLB, Kanim Jayapura tercatat menerbitkan 5.353 paspor biasa dan 1.166 paspor elektronik, serta 720 izin tinggal,” kata Gatut.

Dijelaskan, wilayah kerja Kanim Jayapura selain Kota dan Kabupaten Jayapura, Keerom, dan Sarmi, juga kabupaten yang berada di pegunungan tengah.

“Wilayah yang berbatasan langsung dengan PNG yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Pegunungan Bintang,” kata Gatut Setiawan. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply