PMKRI siap terima anggota baru beda keyakinan

Anggota PMKRI) St. Efrem Jayapura, ketika mengikuti pembinaan - Jubi/doc
Anggota PMKRI) St. Efrem Jayapura, ketika mengikuti pembinaan – Jubi/doc

PMKRI pada prinsipnya menerima anggota baru dari latar belakang agama manapun sebab PMKRI tidak mengikat.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Jayapura, Jubi –Panitia Penyelenggara Masa Penerimaan Anggota Baru, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Efrem Jayapura, membolehkan  calon anggota dari agama manapun, tidak harus dari agama Katolik. Calon anggota hanya memenuhi syaratnya wajib mentaati aturan yang ada dalam silabus pembinaan PMKRI.

“Organisasi PMKRI pada prinsipnya menerima anggota baru dari latar belakang agama manapun sebab PMKRI tidak mengikat. Kalau selama ini orang berfikir PMKRI untuk mahasiswa Katolik saja itu salah,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB), PMKRI St. Efrem Jayapura,  Albert Kalolik, kepada Jubi, Selasa (5/11/2019).

Baca juga : PMKRI minta Pemerintah tak diskriminatif pada pengungsi Nduga

PMKRI Jayapura: Pemerintah harus bersikap adil pada rakyat Papua

PMKRI diminta kawal pembangunan

Albert mengatakan agama Katolik dan PMKRI universal tidak mengikat. Hal itu menjadi alasan mahasiswa atau pemuda dengan latar belakang apa pun yang mau belajar bisa datang mendaftarkan diri untuk mengikuti proses pembinaan bersama.

Menurut dia, tradisi penerimaan anggota di luar keyakinan Katolik bukan pertama kali dalam perekrutmen anggota MPAB.

“Sebelumnya juga banyak senior senior kami yang bukan Agam Katolik yang telah berproses di PMKRI. Untuk kali ini tidak mengurangi spirit yang sama untuk beljar bersama,” kata Albert menambahkan.

tercatat panitia penyelenggara MAPAB kali ini sudah membuka pendaftaran sejak tanggal awal  November 2019. Panitia membuka pendaftaran dan pengumpulan berkas selama dua pekan. Setelah pengumpulan berkas akan diseleksi dan verifikasi berkas.

Alber menyebutkan banyak seserta yang telah mendaftarkan diri dari berbagai kampus yang ada di beberapa Universitas dan Sekolah tinggi di Jayapura.

“Mereka datang dari berbagai suku dan agama,” katanya.

Ia akan mengumumkan penerimaan peserta yang memenuhi berkas, sedangkan berkas yang tidak memenuhi akan dikembalikan untuk perbaikan. Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan itu mengatakan, Rencananya kegiatan ini akan dihelat pada tangga 21 November 2018.

Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Inddonesia (PMKRI) St. Efrem Jayapura, Wakol Yelipele, mengatakan  mas apenerimaan anggota baru merupakan pembinaan Formal yang ada dalam silabus organsiasinya.

“alam sistim pembinaan PMKRI ada pembinaan Formal Non  Formal khusunya MPAB itu bisa masuk dalam pembinaan formal,” kata Yelipele.

Menurut dia, calon anggota PMKRI wajib mengikuti tahapan itu. “Karena tanpa MPAB tidak mungkin kita mengikuti jenajng pembinaan selanjutnya,” katanya. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply