Papua No.1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Rumah Sakit Umum Daerah dan Pengadilan Negeri Nabire bakal menjadi calon pelanggan premium PLN. Mereka menyusul Klinik Kartika dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Ato yang telah terlebih dahulu memanfaatkan produk layanan tersebut di Nabire.
“Saat ini baru ada dua pelanggan premium di Nabire, yakni Klinik Kartika dan SPBU Ato. Sementara itu, RSUD dan Pengadilan Negeri Nabire baru menandatangi MoU (kontrak kerja sama calon pelanggan),” kata Manajer PLN Unit Pelayanan Nabire Tugas Irinto Kalil, Senin (7/9/2020)
Program pelanggan premium merupakan layanan suplai listrik tanpa atau bebas dari pemadaman. Peserta program ini dijamin tetap mendapat suplai listrik walaupun terjadi pemadaman di daerah sekitar mereka.
“Manfaatnya menjadi pelanggan premium ialah mendapat jaminan kontinuitas pasokan listrik. Bila terjadi pemadaman terencana (bergilir), pelangan premiun tidak terkena pemadaman tersebut,” jelas Tugas.
Terdapat empat kategori layanan pelanggan premium, yakni platinum, gold, silver, dan bronze. Kategorisasi tersebut berdasarkan tarif yang dikenakan kepada pelanggan.
Pelanggan platinum dikenal tarif sebesar Rp130/kWh dari tarif reguler, dan pelanggan gold sebesar Rp105/kWh dari tarif reguler. Adapun pelanggan silver sebesar Rp55 kWh dari tarif reguler, dan bronze sebesar Rp30 kWh dari tarif regular.
“Layanan ini terbuka untuk seluruh pelanggan, tanpa terkecuali. Namun, di Nabire baru tersedia layanan premimium bronze,” ujar Tugas.
Dia melanjukan program tersebut sangat cocok bagi pelanggan yang membutuhkan jaminan pasokan listrik tanpa henti atau nonsetop setiap hari. “Kami yakin bisa melayani 90% pelanggan listrik di Kota Nabire (beralih ke premium).”
Direktur RSUD Nabire Andreas Pekei mengatakan mereka membutuhkan jaminan pasokan listrik untuk menunjang peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Karena itu, mereka mendaftarkan diri menjadi peserta program pelanggan premium.
“Jaminan pasokan listrik dibutuhkan untuk penunjang pelayanan (medis). Jadi, kami tidak akan lagi mengalami pemadaman listrik,” kata Pekei. (*)
Editor: Aries Munandar