Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Papua Language Institute atau PLI menyepakati kerja sama di bidang pendidikan dengan Dallas Baptist University di Amerika Serikat, Rabu (14/4/2021). Kesepakatan kerja sama itu diluncurkan dalam seminar sehari program pendidikan Yayasan Maga Papua dan PLI.
Hal itu dinyatakan pendiri dan CEO PLI, Samuel Tabuni kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Rabu. “Kami lakukan MoU dengan Dallas Baptist University yang diwakili Pdt John Ronny Serworwora. Harapannya, agar ada anak-anak Papua yang kuliah di Dallas Baptist University,” kata Tabuni.
Tabuni menyatakan PLI telah bekerja sama dengan berbagai universitas di luar negeri, untuk membuka jalan bagi pelajar asli Papua untuk berkuliah di sana. “Di Amerika ada tiga universitas. Di Inggris, satu universitas. Tujuannya, untuk mengirim anak-anak Papua dan juga melatih guru-guru. Misalnya, seperti dosen-dosen ahli mereka, bisa datang ke sini, dan dosen di sini bisa ke sana, mahasiswa juga demikian,” kata Tabuni.
Baca juga: PLI siap kirim anak Marind studi ke sejumlah PT di LN
Mewakili pihak Dallas Baptist University, Pdt John Ronny Serworwora menjelaskan saat ini sudah ada mahasiswa asal Papua yang berkuliah di universitas yang berada di Texas, Amerika Serikat, itu.
“Di kota Texas ini sudah banyak mahasiswa Papua yang belajar di sana. Rektor kami mengatakan dia ingin ada banyak anak-anak Papua yang dibimbing, dibina, dan digembleng kerohaniannya. Walaupun itu kampus umum dan terbuka untuk siapa saja, Dallas Baptist University didirikan oleh Gereja Baptis lebih dari 100 tahun yang lalu, dan memiliki visi untuk menolong negara di seluruh dunia,” kata Serworwora.
Ia menyatakan kerja sama PLI dan Dallas Baptist University bertujuan untuk membawa PLI masuk dalam komunitas pendidikan tingkat global. “Mereka mengundang sekolah-sekolah seperti PLI untuk bekerja sama untuk menjadi mitra di 40 negara di dunia. Kampus kami punya 15 persen mahasiswa internasional. Kami juga bekerja sama dengan gereja-gereja internasional di Dallas,” ucap Serworwora. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G