Peserta Jambore PKK Kabupaten Jayapura wajib vaksin COVID-19

Tes usap antigen di Kabupaten Jayapura, Papua
Para calon peserta jambore PKK yang mengikuti tes usap antigen di lapangan apel Gunung Merah, Sentani. - Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau PKK Kabupaten Jayapura akan melaksanakan dua tahapan Jambore PKK yang diikuti tim penggerak PKK dari 19 distrik di Kabupaten Jayapura, Papua. Seluruh peserta kedua jambore itu diwajibkan mengikuti vaksinasi COVID-19.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jayapura, Magdalena Luturmas Awoitauw mengatakan pihaknya mempersyaratkan seluruh peserta jambore PKK sudah menjalani vaksinasi COVID-19. Setiap peserta Jambore PKK akan memiliki sertifikat vaksinasi COVID-19.

Read More

“Pelaksanaan jambore dipusatkan di dua hotel di Sentani. Dengan jumlah peserta setiap hotel sebanyak 100 orang, ” ujar Magdalena Awoitauw saat memantau tes usap antigen bagi para calon peserta jambore di lapangan apel Gunung Merah, Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: Vaksinasi Covid 19 di kalangan masyarakat asli Australia dan Amerika Serikat meningkat pesat (Bagian 3-Selesai) 

Ia mengatakan jambore tahap pertama akan diikuti tim penggerak PKK dari 10 distrik, dengan perwakilan peserta sebanyak 20 orang per distrik. Sejumlah 10 distrik itu tersebar di Wilayah Pembangunan I dan Wilayah Pembangunan IV. Kegiatan tahap pertama berlangsung 22 – 24 Juli 2021.

Jambore tahap kedua akan berlangsung pada berlangsung 25 – 27 Juli 2021. Jambore tahap kedua itu akan diikuti tim penggerak PKK dari sembilan distrik di Wilayah Pembangunan II dan Wilayah Pembangunan III.

“Materi dan lomba masih berkisar pada 10 program PKK, bagaimana implementasinya di tengah masyarakat. Untuk lomba yang dilaksanakan adalah lomba lari, penyuluhan, pidato, dan yel-yel, ” jelasnya.

Baca juga: Capaian vaksinasi guru SMA/SMK di Papua sudah 71 persen

Dari tes usap antigen pada Rabu, ditemukan seorang calon peserta yang mendapat hasil reaktif. Calon peserta itu akhirnya dipulangkan, dan tidak akan mengikuti jambore.

Setelah lolos tes usap antigen, calon peserta jambore akan diinapkan di dua hotel lokasi penyelenggaraan Jambore. “Kami ketat dengan protokol kesehatan. Selama jambore, semua peserta yang sudah masuk hotel tidak dibenarkan untuk keluar dan berkeliaran di luar hotel, ” jelasnya.

Salah satu peserta jambore dari Distrik Ebungfau, Yunita Ibo mengatakan pelaksanaan Jambore PKK saat ini berbeda. “Dua tahun lalu, [jambore PKK] dilaksanakan di luar ruangan, dan dipadati peserta dari 19 distrik, [peserta] bisa mencapai 300-400 ibu. Saat ini dengan pandemi, semuanya serba terbatas, dan wajib mengikuti protokol kesehatan,” kata Ibo.

Ibo menyayangkan ada calon peserta jambore yang mendapatkan hasil tes usap antigen reaktif, sehingga harus dipulangkan dan menjalani isolasi mandiri. “Padahal mereka sudah semangat untuk ikut jambore,  sudah capek-capek latihan yel-yel dan pidato, terpaksa harus kembali ke rumah untuk karantina mandiri,” kata Ibo. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply