Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Staf ahli bidang pengembangan masyarakat adat dan budaya Provinsi Papua, Paskalis Netep, menyatakan perlu gerakan bersama para pihak dalam pengembangan seni dan budaya di Papua.
Pernyataan itu disampaikan Paskalis Netep saat mewakili Pemprov Papua menghadiri Temu Kangen Seniman-Seniwati Tanah Papua se-Indonesia, yang digelar Komite Seni dan Budaya Nusantara (KSBN) Provinsi Papua, di Kota Jayapura, Salasa (31/8/2021).
“Saya secara pribadi berterima kasih, event ini bisa digelar. Kita butuh satu gerakan bersama untuk pengembangan seni dan budaya di sini dan didukung semua komponen,” kata Netep.
Katanya, Bumi Cenderawasih memiliki keanakaragama seni dan budaya yang belum dikemas dan dipublikasikan dengan baik. Sebab, para seniman di provinsi tertimur Indonesia ini belum diorganisir secara baik. Mereka masih jalan sendiri dengan kemampuannya sendiri.
“Ke depan dari sisi pembiayaan, kita mesti perhatikan keberadaan para seniman ini. Melalui wadah KSBN ini, kita bisa menggalang para seniman yang ada. Dengan adanya pertemuan ini kita bisa saling mengevaluasi,” ucapnya.
Baca juga: Seniman Tanah Papua gelar temu kangen
Sementara itu, Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, mengatakan dengan pesatnya teknologi, anak-anak masa kini tidak tahu lagi akan budayanya.
“Kita mesti mengajak anak-anak kita mengenal dan melihat budaya kita. Ada hal yang mesti dipertahankan di sini yakni kekeluargaannya. Saya senang kegiatan ini dilakukan,” kata Jhony Banua Rouw.
Ia berharap wadah dapat merangkul seniman dan seniwati terutama seniman Papua di luar pulau.
“Saya harap bisa membangun komunikasi baik dengan dewan kesenian, karena ini kekuatan besar kalau kita bisa padukan ini. Saya sepaham, sebaiknya ada tempat yang menyatukan semua. Berkolaborasi dengan berbagai pihak mengembangkan seni, misalnya membuat video atau lagu bernuansa daerah,” ucapnya.
Kata Jhony Banua Rouw, dengan momentum PON XX, para seniman dan KSBN mesti dilibatkan. Misalnya dalam upacara penyambutan, upacara pembukaan, penutupan, penyerahan medali, dan lainnya.
“Seniman bisa ambil bagian. Ini penting untuk memberi kesempatan seniman karena kita mau orang Papua terlibat dan merasakan PON. Jangan semua dibawa dari luar,” ujarnya.
Iapun menegaskan apabila nantinya PB PON tidak memberikan tempat kepada para seniman memamerkan hasil karya mereka saat event olahraga nasional empat tahunan itu digelar, ia akan menyewa tempat untuk para seniman. (*)
Editor: Dewi Wulandari