Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Dalam rangka memperingati HUT ke-163 Hari Pandu Sedunia (Founders Day), Sabtu (22/2/2020), Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Nabire menggelar aksi bakti sosial (baksos) dengan membersihkandi tempat-tempat pelayanan publik, seperti pantai Nabire, Pasar Pagi, Taman Makam Pahlawan (TMP), dan Rumah Sakit Umum Nabire.
Koordinator aksi, Charles Padang, mengatakan peringatan Founders Day di Nabire tidak dilakukan dalam bentuk upacara. Namun lebih memilih untuk melakukan aksi dengan baksos. Hal ini sebagai wujud dari pengamalam Trisatya dan Dasa Dharma Pramuka.
Aksi ini, menurut Padang, melibatkan seluruh Gugus Depan (Gudep) yang ada di Kwartir Ranting Nabire (Kwaran, dalam Kota). Sementara, untuk apel besar HUT Kepanduan Sedunia tahun 2020 direncanakan akan dilaksanakan pada Sabtu (29/2/2020) bersamaan dengan pelaksanaan Pesta Siaga dan Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami) untuk anggota pramuka penegak di SMKN 1 Nabire.
“Jadi dari pihak kwarcab ingin buat apel sekaligus dengan kagiatan pesta siaga dan kemah bagi peserta penegak,” tutur Charles Padang, saat ditemui Jubi, Sabtu (22/2/2020).
Ia juga mengajak kepada seluruh angggota pramuka dewasa agar harus memiliki cara untuk merangkul generasi muda dari semua umur, terutama yang sudah bersekolah untuk meneladani Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden Powell. Bahwa teladan yang dimaksud adalah kemandirian dan berbudi pekerti luhur.
“Sebab saat ini paling utama adalah zamannya untuk pembinaan karakter anak muda. Andai sedari kecil atau siaga sudah dididik karakternya dengan baik, maka kelak akan menjadi manusia yang baik juga dan berguna untuk orang banyak,” ujar Padang.
Seorang anggota pramuka, Ahmad Rato, menuturkan seorang anggota pramuka harus memiliki karakter dan jati diri, seperti pesan Lord Baden Powell dalam satu bukunya yakni kepramukaan dapat melatih genersi muda untuk menjadi manusia yang waras untuuk dapat hidup dalam dunia yang edan.
“Jadi anak muda, khususnya sebagai anggota pramuka, harus berkarakter, berbudi pekerti, dan jati diri,” tandasnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari